Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sang Agen Intelijen

23 Juli 2024   07:26 Diperbarui: 25 Juli 2024   10:52 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Organisasi Mossad mencari imigran Yahudi yang mahir berbahasa Arab untuk nantinya disusupkan di Palestina dan negara Arab sekitarnya.

Proses seleksi dilakukan dengan sangat ketat dan cermat mengikuti beberapa persyaratan yang wajib dipenuhi. Misalnya, selain menguasai bahasa Arab, juga pernah menetap lama di negara-negara Arab, dan mampu berbicara dengan dialek lokal tertentu.

Setelah lolos seleksi, mereka menjalani pelatihan intensif selama bebepara tahun. Pelatihan ini melibatkan keluar masuk kota-kota Arab di sekitar Palestina untuk mempelajari budaya dan kebiasaan masyarakat setempat, demi untuk memudahkan memanipulasi dan mengelabuhi dengan berbagai propaganda.

Tentu saja, yang lebih penting dari itu, beberapa dari mereka dilatih khusus untuk menghafal al-Qur'an, dan memahami ajaran syariat Islam, agar bisa dianggap sebagai seorang ulama.

Apa pelajaran yang bisa diambil dari kisah Fadel Abdullah di atas? Yaitu, seorang agen intelijen itu tidak mungkin bertindak secara terang-terangan, misalnya berkomunikasi dan bahkan berkunjung ke Israel, apalagi kemudian didokumentasikan dan beritanya diliput secara terbuka. Spionase yang asli itu justru bertindak sebaliknya, misal aktif mendukung Palestina dan gencar mengecam serta mengutuk israel seolah-olah anti, padahal anteknya.

Kalau ada agen intelijen kok terangan-terangan berkomunikasi dan berkunjung ke Israel, itu pasti intelijen abal-abal. Anehnya, kendati tidak masuk akal namun dipercaya oleh mereka yang akalnya bebal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun