Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kos Elite

16 Juli 2024   05:22 Diperbarui: 16 Juli 2024   05:57 1186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

"Kalau gak takut kenapa sampai bertiga? Hii..hii..."

Gagang telepon digeletakan cepat, lalu mereka berlomba lari meninggalkan tempat itu. Perempuan dari seberang itu pasti hantu, karena tahu pasti bahwa mereka datang bertiga.

Wita, gadis yang paling pemberani di tempat kos, tinggal sekamar dengan kakaknya. Kini ia sendirian karena Rita, kakaknya, sedang ikut KKN.

Ketika malam, beberapa kali Wita mendengar kamarnya diketuk seseorang dari luar. Tapi setiap kali dibuka tidak ada siapa-siapa.

Karena jengkel, dia tidak mengunci pintu dan menunggu di balik kelambu jendela. Ia akan menjebak siapa orang yang jahil itu. Begitu ada yang mengetuk lagi, secepatnya Wita membuka pintu. Ada seorang gadis berambut panjang dengan cepat berpaling dan berjalan menjauh.

"Cari siapa, Mbak?" tanya Wita melangkah cepat membuntuti gadis asing itu. "Hei siapa kamu?"

Gadis itu menuju tempat jemuran dan tiba-tiba menghilang di kegelapan. Wita baru sadar bahwa itu bukan manusia. Ia merahasiakan kejadian itu dan berniat akan menceritakan hanya kepada kakaknya.

Hari itu Leli mengaku melihat ibu kos pulang membonceng seorang gadis. Gadis yang menurutnya sangat cantik itu masuk ke kamar di sebelah kamarnya.

Leli kemudian menghampiri, memanggil sambil mengetuk pintu. Ia bermaksud memperkenalkan diri. Sebagai penghuni baru, dia merasa harus aktif memperkenalkan diri. Apalagi tetangga sebelah kamar.

"Permisi! Mbak..!" Leli mendengar pintu dikunci dari dalam. Kemudian terdengar jelas saklar lampu dimatikan. Kamar itu kini gelap. "Maaf, kalau mengganggu. Aku cuma mau berkenalan. Saya anak baru di sini. Sekali lagi maaf!"

Leli kemudian berjalan menuju dapur dan bertemu Ratih dan Putri yang sedang merebus mie.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun