"Siapa namanya?"
"Putri Dyah Pitaloka Citraresmi. Hamba mendengar kabar bahwa kecantikan putri itu memang sudah tersohor ke seluruh pelosok negeri!"
Prabu Hayam Wuruk berpaling kepada ibu suri, berdiskusi sesaat, dan ternyata raja yang terpesona dengan kecantikan putri Pitaloka berkenan menjadikannya sebagai permaisuri.
Tidak lama berselang ibu suri pun bertitah, "Aku perintahkan Patih Gajah Mada untuk mengirimkan utusan dalam rangka meminang putri Sunda Galuh!"
Semua berjalan sesuai rencana. Gajah Mada melihat adanya peluang emas untuk membawa kepentingannya sendiri ke dalam urusan tersebut. Ia menyusupkan beberapa orang kepercayaan, untuk pergi bersama-sama tim ke kerajaan Sunda Galuh, demi menyampaikan maksud agar kerajaan tersebut bersedia menyatakan tunduk di bawah kekuasaan Majapahit.
Maka diberangkatkan rombongan yang membawa berbagai macam keperluan untuk meminang putri, sekaligus membicarakan mengenai di mana dan kapan acara pesta perkawinan tersebut akan dilangsungkan.
Antara kedua belah pihak disepakati bahwa Raja Lingga Buana, permaisuri, dan beberapa bangsawan istana akan mengantarkan Putri Dyah Pitaloka ke Majapahit. Pesta pernikahan akan dilangsungkan di pusat ibu kota Trowulan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI