"Oh iya, tadi kata bapak mau keluar?"
"Iya!"
"Saya pikir sama ibu!"
"Tidak. Saya tidak ikut, Mas! Makanya saya minta tolong sama, Mas!"
"Baik, apa yang bisa saya bantu, Bu?" Aku ingin segera pergi. Merasa tidak enak karena berduaan dengan perempuan di tempat yang sepi seperti itu. Apalagi suaminya sedang tidak ada di rumah.
Terbesit juga pikiran jelek. Jangan-jangan perempuan itu sengaja mau menggoda. Karena dia memakai baju tidur panjang yang tipis dan rambutnya dibiarkan terurai. Cukup panjang. Sampai ke pinggul. Padahal seingatku tadi siang rambutnya tidak sepanjang itu. Mungkin saja tadi digelung.
"Ini..!" Dia menunjukan benda yang dipegangnya. Ternyata itu kaset video lama. "Minta tolong untuk diputarkan! Gak tahu apa masih bisa!" sambungnya sambil menunjuk ke arah mesin pemutar video di sebelah televisi.
'Ah, cuma minta tolong mutar film?' pikirku semakin curiga. Aneh..!
Aku melirik wajahnya sekilas. Dia tampak lebih cantik dibanding pagi tadi. Putih bersih. Rupanya dia juga berdandan. Bahkan sepertinya sengaja menyalahkan lampu kecil, biar suasana ruang tamu itu jadi remang-remang.
Tiba-tiba tercium bau harum menyeruak, sepertinya dari kaset video itu, atau dari tubuh ibu kos, aku tidak begitu yakin. Yang jelas bau itu membuat bulu kudukku meremang. Bau harum yang aneh.
 "Video apa sih, Bu?" tanyaku berusaha mengusir kegelisahan.