Setelah menunaikan shalat maghrib, tanpa dikomando, kami bergegas masuk ke dalam tenda. Apalagi hujan mulai turun. Semakin lebat. Gelap telah sempurna. Kami saling merapatkan badan, berbaring membisu di atas matras yang dingin. Aku yakin mereka berdua sedang sibuk membaca doa, seperti juga diriku.
Tiba-tiba sesuatu yang mengerikan terjadi. Ada suara seperti orang yang memainkan sendok-sendok dan peralatan masak di samping tenda. Kali ini aku yakin kedua temanku juga mendengar. Kami hanya diam membisu, membiarkan suara berisik yang sangat jelas itu, seolah ada kesepakatan di antara kami untuk tidak membicarakan hal-hal yang bisa menambah timbulnya rasa takut. Teror ke tiga. Rasanya malam masih akan berlangsung lama dan panjang.
Hujan petir sudah berhenti, tapi kini berganti suara angin yang aneh, yang kadang seperti ada jeritan orang di sela-selanya. Terkadang ditimpah suara seperti lolongan anjing hutan, kadang auman harimau, dan kadang seperti orang tertawa terbahak-bahak. Terror ke empat.
Ternyata, di bukit yang memiliki pemandangan indah itu, adalah tempat yang cukup angker. Itulah mungkin yang menyebabkan Air Terjun Pangajaran jarang dikunjungi wisatawan.
Kisah misteri memang tak pernah bisa dilepaskan dari area air terjun. Hal itu wajar saja karena air terjun konon merupakan 'rumah favorit' bagi mereka. Makhluk-makluk halus di situ mungkin kesal dengan kehadiran kami yang datang mengusik ketentraman mereka. Entah makhluk halus itu yang bakal mengalah atau manusia yang harus menyingkir.
Pengalaman itu kembali menyadarkanku, bahwa manusia tetap harus waspada dan menjaga kesopanan di mana pun berada. Kalau tidak, kita bakal mendapat teror seperti cerita di atas. Fito dan Anto itu mungkin saja juga mengalami hal yang sama. Tapi kami sama-sama menyimpan erat pengalaman mistis itu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI