Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (3): Duka Menjelang Senja

2 Juni 2024   17:29 Diperbarui: 9 Juni 2024   05:23 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Tri Handoyo

"Kebesaran Gajah Mada dapat dilihat dengan menyaksikan hasil jerih payahnya menyatuhkan Nusantara. Bersatu di bawah naungan Majapahit!" tutur Eyang Dhara, "Wilayah yang meliputi sebagian besar Asia Tenggara!"

"Seberapa luas itu, Eyang?"

"Sangat luas!"

"Sepuluh kali lipat Pulau Jawa?" tanya bocah kecil itu dengan mata membulat lebar.

"Masih lebih luas!"

"Ha..!" Tak terbayangkan betapa luasnya wilayah itu bagi Japa. Ia menyimak semua cerita Eyang bagaikan tanah kering kerontang menyerap air.

"Apabila kita hendak meneliti kebesaran Majapahit, maka dengan serta merta kita harus mempelajari bagaimana kerajaan itu pada awalnya terbentuk. Sejarah Gajah Mada merupakan sejarah riwayat Majapahit, dan bagaimana kerajaan itu menjadi besar di dalam genggamannya!"

Petang itu mereka berdua duduk menghadap api unggun. Sambil membolak-balik singkong di atas bara, mengalirlah cerita panjang sejarah Gajah Mada.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun