Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bermetamorfosa di Pucuk Pohon Cinta

21 Maret 2024   10:26 Diperbarui: 19 Juni 2024   08:45 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hawa nafsu!"

Surya telah memancarkan sinar cerah sempurna, saat ulat muda mengajukan pertanyaan, "Bunda, bagaimana cara kita membela Tuhan?"

Saat itu ada sekumpulan anak-anak yang melintas di dekat mereka. Sambil tersenyum manis kepada anaknya, kupu-kupu itu lalu terbang mengitari anak-anak itu beberapa kali.

Segera seorang anak berseru, "Lihat..! subhanallah, kupu-kupu yang cantik..!"

"Iya benar!" sahut temannya riang, "Masyaallah..!"

"Alhamdulillah! Indah sekali warnanya," timpal yang lain.

"Maha karya Allah yang luar biasa," imbuh yang lain lagi tak mau kalah, "Allahu akbar!"

Tampak kegembiraan di wajah mereka yang sulit untuk disembunyikan.

Bunda kupu-kupu lalu kembali hinggap di pucuk pohon cinta di mana anaknya sedang menunggu. "Lihat, Nak," tutur Bunda, "Bagaimana reaksi anak-anak itu setelah melihat bunda? Mereka panjatkan puja-puji ke hadirat Tuhan. Itulah cara kita membela Tuhan. Bagi manusia, menyampaikan kabar gembira dari langit tentang kasih sayangNya, tentang kebesaran dan kuasaNya, tentang karunia dan anugerahNya, melalui perilaku dan tutur kata yang indah, itu sudah merupakan cara kita membela Tuhan."

Rinai gerimis yang sempat turun telah usai, menyisakan butiran air yang berayun di pucuk-pucuk dedaunan.

"Bun," ucap bocah ulat kepada bunda kupu-kupu, "Apa sebenarnya misi utama diutusnya Sang Nabi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun