Puasa yang benar-benar berkualitas, mulai dari mengasingkan diri (uzlah), membungkus badannya dengan kepompong, membuatnya bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, melainkan juga menjaga semua indra dan anggota tubuh lainnya dari perbuatan tercela.
Ulat yang dulu dianggap binatang menjijikan dan perusak tanaman, sebab hampir sepanjang waktunya dihabiskan untuk makan, akan tetapi setelah berpuasa ia berubah menjadi kupu-kupu, binatang yang indah mempesona.
Puasa telah mengubahnya menjadi makhluk yang sama sekali berbeda. Makanan yang sebelumnya dedaunan, kini menghisap sari bunga. Jika sebelumnya bergerak dengan cara merayap, kini berubah dengan cara terbang. Karakter yang sebelumnya merusak pepohonan, kini membantu penyerbukan demi kelangsungan kehidupan pepohonan. Demikianlah sesungguhnya hakikat dari puasa, yakni bermetamorfosa.
Di pucuk pohon cinta, Sang Pangeran mengepakan sayap sambil menatap angkasa. Mentari menyambut dengan semburat cahaya yang ceria, peragakan pemandangan hebat ke penjuru jagad.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H