Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mahir Main Sihir

15 Maret 2024   02:45 Diperbarui: 20 Juni 2024   09:47 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kitab curian tersebut kemudian oleh Bahula diserahkan kepada gurunya, Mpu Baradah.

Tentu saja, Calonarang yang mengetahui kitabnya dicuri, berangkat dan meradang. Ia meminta Mpu Baradah segera mengembalikannya atau memilih untuk bertarung sampai mati.

Mpu Baradah menerima tantangan itu. Pertarungan pun tak terhindarkan, berlangsung sangat sengit dan mencekam. Sampai akhirnya dimenangkan oleh Mpu Baradah dan berhasil menewaskan Calonarang.

Mengetahui gurunya kalah dan menghembuskan nafas terakhir, membuat banyak murid yang akhirnya memilih bertaubat. Meskipun ada beberapa yang memilih melarikan diri hingga keluar jauh dari wilayah kerajaan Kadiri.

Angkara murka pasti bakal sirna. Ratna Mangali dan Bahula tetap melangsungkan hidup sebagai suami istri yang bahagia.
Sejak saat itu kehidupan masyarakat pun menjadi lebih damai dan aman tenteram. Mereka merasa lega bisa terbebas dari ancaman Si Mahir Main Sihir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun