Kitab curian tersebut kemudian oleh Bahula diserahkan kepada gurunya, Mpu Baradah.
Tentu saja, Calonarang yang mengetahui kitabnya dicuri, berangkat dan meradang. Ia meminta Mpu Baradah segera mengembalikannya atau memilih untuk bertarung sampai mati.
Mpu Baradah menerima tantangan itu. Pertarungan pun tak terhindarkan, berlangsung sangat sengit dan mencekam. Sampai akhirnya dimenangkan oleh Mpu Baradah dan berhasil menewaskan Calonarang.
Mengetahui gurunya kalah dan menghembuskan nafas terakhir, membuat banyak murid yang akhirnya memilih bertaubat. Meskipun ada beberapa yang memilih melarikan diri hingga keluar jauh dari wilayah kerajaan Kadiri.
Angkara murka pasti bakal sirna. Ratna Mangali dan Bahula tetap melangsungkan hidup sebagai suami istri yang bahagia.
Sejak saat itu kehidupan masyarakat pun menjadi lebih damai dan aman tenteram. Mereka merasa lega bisa terbebas dari ancaman Si Mahir Main Sihir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H