Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Cara pandang seorang guru sangat mempengaruhi penilaian dia terhadap apa yang dilihatnya, hingga pada penilaian dan pengambilan keputusan akhir. Dari cara pandang atau paradigma sebetulnya membentuk tatatan nilai-nilai yang diyakini sebagai sebuah kebenaran.
Nilai-nilai yang tertanam dalam diri akan menentukan cara pandang terhadap situasi atau masalah, prinsip-prinsip dalam pengambilan keputusan. Dalam pengambilan keputusan, penulis mengenal ada tiga prinsip yang dapat dimbil yakni Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), dan Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan tentunya berkaitan dengan nilai- nilai yang tertanam dalam diri.
Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.
Kegiatan terbimbing yang saya lakukan bersama fasilitator dan pengajar praktik selama mengikuti Pendidikan guru penggerak telah memberikan pengaruh besar terhadap pola pengambilan keputusan yang saya ambil. Kegiatan pembimbingan tersebut telah membantu saya untuk melihat kembali dan melakukan evaluasi bagaimana keputusan-keputusan yang pernah saya buat.
Dalam pembelajaran pengambilan keputusan ini, penulis diberikan panduan berupa 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan yang tentu akan membuat suatu keputusan semakin tajam dan matang. Sehingga saat menentukan suatu permasalahan, dilema etika seorang guru mampu mengidentifikasi suatu permasalahan dengan tehnik coaching, akhirnya dapat menghasilkan keputusan yang tepat dan berpihak pada murid.
Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Sebagai seorang guru, aspek sosial emosional yang kita miliki akan sangat berpengaruh terhadap hasil keputusan, terutama yang menyangkut masalah dilema etika. Untuk itu, seorang guru harus dalam kesadaran penuh dalam menyikapi suatu masalah dan saat harus mengambil suatu keputusan. Sebagimana kita ketahui lima unsur Kompetensi Sosial Emosional (KSE) Guru Penggerak dapat diterapkan pada proses pembelajaran yaitu kesadaran diri, pengelolaan diri (manajemen diri), kesadaran sosial, kemudian keterampilan berelasi serta pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Jika ada kasus yang berkaitan dengan masalah moral atau etika, seorang pendidik harus berlandaskan atau berpedoman pada nilai-nilai kebajikan yang diyakininya. Guru dapat menanamkan nilai inovatif, kolaboratif, dan mandiri dalam dirinya untuk melahirkan sebuah kebijakan dan kebijaksanaan dalam membuat keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Melalui nilai-nilai tersebut seorang guru akan terbentuk menjadi pemimpin pembelajaran yang sesungguhnya atau orisiniltas pendididik yang memiliki jati diri yang mengedepankan moralitas dan etika.
Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.