Sedangkan kedua orangtua Freya di evakuasi ke rumah sakit terdekat. Namun takdir berkata lain, nyawa Bu Inah tak dapat tertolong, dan meninggal diperjalanan menuju rumah sakit akibat kehilangan banyak darah. Pak Yanto sendiri kritis dan perlu penanganan khusus.
Â
Freya menangis di depan ruangan ICU beruntung ada orang baik yang bersedia menjamin biaya perawatan bapaknya, jika tidak ia tak tahu harus membayar biaya perawatan medis dengan apa. Beberapa polisi datang dan meminta keterangan, dan juga beberapa tetangga pun turut menenangkan Freya.
Dylan Elvan Syahreza, lelaki berumur 25 tahun, pengendara sekaligus pemilik mobil. Dylan menabrak pak Yanto dan Bu Inah karena kelelahan dan mengantuk.
Tampan, macho, cool dengan tampilan yang keren dan menarik. Rambutnya panjang dan disisir rapi warnanya yang hitam mengkilap menambah ketampanan sang pemilik. Tubuhnya atletis dengan tinggi badan 215 cm menjadikannya dambaan bagi setiap wanita.
Datang ke Jogja dengan untuk berlibur dengan tempat tujuan pantai Parangtritis. Tidak disangka liburannya kali ini malah membuatnya harus berurusan dengan polisi, karena menabrak dua pejalan kaki dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Korbannya meninggal dunia dan kritis.
keesokan paginya kedua orangtua Dylan datang ke Jogja dan langsung menuju ke rumah sakit Bapak Freya dirawat. Mereka sangat iba dengan keadaan Freya, gadis mungil tampak lesu duduk sendirian di depan ruang ICU.
Berbicara sebentar dengan Freya, kemudian meminta izin perawat untuk menjenguk pasien. Setelah diizinkan keduanya masuk ke ruangan pak Yanto dengan pakaian yang disediakan dari rumah sakit.
Wajah pucat seperti tak ada darah yang mengalir, dan berbagai peralatan medis tertancap di tubuh pak Yanto. Bu Ayu menitikkan air matanya tak sanggup dengan pemandangan didepannya, dan teringat bagaimana kehidupan gadis muda setelah melihat keadaan sang Ayah.
"Ya Allah Pa kasihan gadis itu, ini semua karena ulah Dylan Pa," ujar Bu Ayu masih dengan tangisannya.
"Papa akan tanggung semua kebutuhan hidup gadis itu Ma," balas pak Lukman sembari mengelus punggung istrinya untuk menguatkannya.