Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Kontemporer: Jangan Mengukir Pelangi, Sayang!

25 Februari 2021   13:38 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:41 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa? Memecahkan kaca rumah orang kau anggap bukan hal penting? Kemudian kau curi uang kakekmu juga kau katakan bukan persoalan penting? Tidak salah kau katakan begini?"

Bukannya tersinggung tetapi Wahyu malah senyum. Dia kenal Citra. Dia kenal wataknya dengan baik. Citra suka sekali marah, tetapi marahnya seperti angin. Sebentar bertiup kencang untuk kemudian menghilang tak berbekas.

"Kau menganggap hal itu penting?" tanya Wahyu.

"Ya!" jawab Citra keras.

"Seandainya aku tahu kalau masalah itu dianggap penting, tentu sudah kuceritakan padamu sejak kemarin-kemarin!" jawab Wahyu.

"Huh!" dengus Citra. "Kali ini kau kumaafkan tetapi sekali lagi engkau main rahasia-rahasiaan dengan kesalahanmu, jangan harap aku memperhatikan dirimu lagi!"

"Beres!" jawab Wahyu gembira.

"Jangan gembira dulu!" potong Citra cepat. "Ini belum selesai! Kau harus ceritakan semua persoalan sampai kebagian yang paling kecil! Baru setelah itu aku maafkan engkau!"

"Jangan khawatir!" jawab Wahyu.

Kemudian mulailah Wahyu menceritakan semuanya.

Sekarang, tepat setahun Citra dan Wahyu berkenalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun