***
Bi Inahlah yang menjadi sasaran pertanyaan Anton ketika mengetahui istrinya pergi tetapi pembantu tua itu cuma bisa menjawab tidak tahu berkali-kali. Hari itu juga laporan kehilangan Anna disiarkan oleh seluruh radio swasta di kota itu. Laporan untuk polisi juga disampaikan oleh Anton. Sementara Anton sendiri seperti orang gila, menelusuri seluruh jalan-jalan kota. Tengah malam dia baru pulang dengan hasil nol. Sesampainya di rumah yang pertama-tama dikerjakan oleh lelaki itu adalah membaca buku harian istrinya. Anton baru jatuh tertidur, menelungkup di atas buku harian istrinya setelah tubuhny benar-benar sampai ke puncak daya tahannya.
Keesokan harinya, kembali hal yang sama dilakukan. Mengelilingi seluruh kota sampai tengah malam baru kembali ke rumah. Kemudian, membaca buku harian istrinya. Terutama catatan terakhir dari istrinya, yang ditujukan pada dirinya. Selesai membaca, laki-laki itu akan menggumam:
"Ya, aku akan menunggu engkau, Anna. Kembalilah bersama anak kita."
Kemudian Anton akan membaca lagi. Selesai membaca dia akan menggumam lagi. Kemudian membaca lagi, menggumam lagi, menghela nafas panjang, dan tidak jarang, air matanya meluncur keluar, meskipun tanpa disadari. Kemudian Anton akan membaca lagi. Semuanya baru akan berakhir ketika tubuhnya tidak lagi mampu mengimbangi kemauannya untuk membaca.
Itulah yang sekarang dilakukan Anton. Hari demi hari. Semua yang di luar itu tidak lagi menarik hatinya, tetapi sampai kapan ini semua? Siapa yang tahu kecuali mungkin Dia yang di atas sana tetapi yang jelas, Anton akan tetap menunggu sesuai dengan pesan istrinya, cuma entah sampai kapan. (R-SDA- 24022021 -- 087853451949)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI