Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Masa Depan: Aquila - 013

8 Februari 2021   09:04 Diperbarui: 8 Februari 2021   10:11 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.designyourway.net/blog/inspiration/spaceship-concept-art-best-practices-and-cool-design-examples/

Komandan Andira berhenti sejenak. Suara nafasnya masuk ke saluran penghubung.

"Kalian semua siap untuk terbang berpencar setelah ini?" tanya Komandan Andira.

Sama seperti tadi, dua belas anak buahnya menjawab siap.

Tiba-tiba salah seorang bertanya: "Mengapa kita tidak segera mendarat saja, Komandan?"

"Tidak!" jawab Letnan Kolonel Andira. "Kalau kita menukik turun, kita memang bisa lepas dari jangkauan benda aneh itu tetapi bukan saja kita rugi karena tidak bisa mengenali benda itu juga bumi mungkin meledak kena hajarannya. Kita tidak boleh melarikan diri dari benda itu. Kita harus memancingnya agar dia menjauhi Bumi. Cuma bagaimana caranya inilah yang membuat aku bingung!"

"Kalau tujuan kita memancing sebaiknya kita tidak berpencar Komandan! Kita harus terbang dalam satu formasi ke angkasa luar!"

Letnan Kolonel Andira mengangguk-angguk. Sementara bintik-bintik keringat dikeningnya semakin banyak dan semakin besar-besar.

Kemungkinan semacam itu sebenarnya sudah sejak tadi ada di benak Komandan Andira tetapi kalau satu atau dua orang saja sudah cukup untuk memancing benda aneh itu, mengapa harus tiga belas orang bersama-sama bunuh diri?

"Usulmu tepat sekali tetapi sayangnya tidak layak dilaksanakan. Baiklah, aku tidak perlu menerangkan panjang lebar. Waktu kita semakin sempit." Komandan Andira menatap layar pendeteksi di depannya. Bintik aneh itu semakin dekat. Sekarang dia  harus mengambil keputusan atau semuanya akan terlambat.

"Cuma aku dan wakilku, Mayor Kuntadi yang akan terbang ke angkasa luar memancing benda aneh itu!" suara Komandan Andira malah berubah tenang sekarang.

"Siap Komandan!" Mayor Kuntadi menjawab cepat meskipun bicara komandannya belum selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun