"Sama dengan bumi? Maksudmu sama dengan bumi kita? Lalu apa alasannya SEQP-UN1-215 melaporkan  akan terperangkap oleh gravitasi sebesar itu? Bukankah pesawat kita mampu mengatasi gravitasi yang ribuan kali lebih kuat dari gravitasi bumi?"
     "Benar Jenderal, tetapi itu kalau SEQP-UN1-215 sedang berada dalam keadaan normal. Masalahnya pesawat ini sedang bermasalah sumber energinya. Saya gagal mengidentifikasi masalah tersebut karena SEQP-UN1-215 tidak memberikan rinciannya."
     Jenderal berbintang empat itu mengerutkan kening lebih dalam. Masalahnya semakin teknis sekarang. Dia memang mempunyai PhD dalam bidang Space Engineering, tetapi masalah teknis seperti ini membutuhkan lebih banyak tenaga ahli.
     "Kepala Divisi dan Kepala Proyek ada dimana sekarang?" Menhan tiba-tiba bertanya pada koordinator.
     Setelah melirik sejenak pada layar monitor di depannya dengan tangkas koordinator menjawab: "ETA KD dua menit, ETA KP dua setengah menit!"
     "Paksa mereka untuk lebih cepat!" perintah Menhan.
     "Baik Jendral," kata koordinator yang kemudian segera mengirimkan perintah lewat komputer.
     "Laporan lain selain laporan yang tidak mengenakkan ini?" tanya Menhan pada si wanita cantik.
     "SEQP-UN1-215 melaporkan bahwa  komposisi planet yang ini persis sama seperti bumi. Ya, benar-benar persis sama Jendral. Oksigen, air, dan .... Eh, tunggu sebentar ... ughh .... SEQP-UN1-215 kembali mengirimkan sinyal tanda bahaya sekaligus konfirmasi laporan."
     "Bacakan," perintah Menhan.
     "Planet Bumi Kedua telah ditemukan ... Analisis komposisi dan kestabilan elemen persis sama dengan bumi ... Sumber energi semakin kacau ... Tiga menit lagi hempasan tidak terhindarkan ... Mohon petunjuk ..."