Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Masa Depan: Zoortum

11 Desember 2020   09:54 Diperbarui: 11 Desember 2020   12:45 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.slideshare.net/michaelasanda/bali-40-indonesian-colors

          "Undangan ini berlaku selamanya," tegas Komander Trixton.

          Sekarang sekali lagi anak buah Komander Trixton memenuhi ruangan Cafe Troobix. Keadaan galaksi-galaksi yang damai membuat personil Squadron Tempur Angkatan Perang Galaksi III mempunyai banyak waktu luang.

          "Besok malam Putu Sawitri akan tampil di Cafe Troobix, kalian semua, kecuali yang kebetulan mendapat giliran bertugas, kuanjurkan untuk memenuhi ruangan Caf Troobix. Aku juga akan hadir," begitu Komander Trixton memberi pengumuman lewat interkom sentral sehari sebelumnya. "Ingatkan juga agar aku tidak lupa menagih janji pada Putu Sawitri. Kalian masih ingat tawaran yang kuberikan dulu itu, bukan?"

          Memang tidak ada jawaban langsung tetapi personil yang hadir mengangguk. Mereka tentu masih ingat. Bagaimana bisa melupakan peristiwa itu apalagi perekatnya adalah lekuk indah dan gemulainya tarian Putu Sawitri?

          Pengumuman itu sendiri mendapat sambutan luar biasa. Seluruh prajurit yang tidak mendapat giliran jaga melompat-lompat kegirangan. Sementara yang mendapat giliran jaga mulai melancarkan jurus tawar menawar. Seorang Letnan bahkan berani memberikan separuh gaji mingguannya asal ada prajurit bersedia menggantikan tugas jaga. Tidak ada yang berminat. Baru setelah tawaran dinaikkan menjadi 70%, tawaran itu diterima. Sang Letnan gembira. 70% gaji mingguan sebagai pengganti kesempatan menikmati tubuh molek Putu Sawitri adalah harga yang pantas baginya. 

          Musik klasik, rap, blues, pop dan banyak jenis musik lainnya berbaur menjadi satu dalam Cafe Troobix. Pemusiknya yang pilihan membuat setiap jenis musik dapat ditampilkan dengan sempurna. Pengunjung benar-benar terhibur. Mata mereka berbinar-binar. Tawa nyaring membahana bergantian. Tak ada orang yang tak bergembira. Semua orang ceria. Termasuk Komander Trixton.

          Ditemani empat personil kapal induk, Komander Trixton duduk di meja paling dekat dengan panggung. Vodka dan Martini mengisi penuh gelas-gelas di hadapan mereka.

          "Kapan penari eksotik kita muncul?" salah seorang dari mereka mencondongkan tubuh dan berbisik pada Komander Trixton.

          "Aku tidak tahu tetapi sebentar lagi pasti akan muncul!"

          Yang bertanya mengangguk. Perhatian kembali beralih ke penyanyi yang sedang membawakan lagu kenangan. Kakinya bergoyang-goyang sementara tangannya mengetuk-ngetuk meja diselaraskan dengan irama musik.

          Lagu indah itu diakhiri dengan tepuk tangan membahana. MC muncul di panggung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun