Reklamasi: Membangun Kembali Habitat Orangutan
Dalam melaksanakan kegiatan penambangannya, PT PIK melakukan penambangan secara terbuka atau open pit mining. Pada tahap awal akan dilakukan land clearing dan dilanjutkan dengan pemindahan top soil dan pengambilan batubara. Setelah batubara selesai diambil maka lubang tambang akan ditimbun kembali dan pada lapisan atas akan ditutup dengan topsoil yang dipindahkan sebelumnya. Pada lapisan topsoil inilah selanjutnya akan ditanami kembali yang dikenal dengan istilah reklamasi areal bekas tambang.
Umumnya tanaman pokok yang digunakan untuk kegiatan reklamasi adalah jenis-jenis tumbuhan yang fast-growing species. Penggunaan jenis tersebut dilakukan dengan diharapkan areal terbuka akan segera tertutup dengan vegetasi hijau. Sayangnya jenis fast-growing umumnya adalah jenis non-native atau jenis tumbuhan yang bukan asli tumbuh di areal tersebut.
Jenis tanaman pokok untuk reklamasi tersebut biasanya adalah Johar (Cassia siamea), Sengon (Paraserianthes falcataria), Akasia (Acacia mangium), dan Mahoni (Swetenia mahagoni). Tanaman pokok dipilih dengan beberapa kriteria, yaitu: mudah tumbuh, pertumbuhan cepat, toleran, perakaran kuat, biayanya murah, menghasilkan seresah yang banyak, dan mudah terdekomposisi.
Selain bukan native spesies tanaman pokok umumnya memiliki daur hidup yang pendek, hanya sekitar 15 tahun. Oleh karena itu diperluka tanaman sisipan yang memiliki umur panjang dan kedepannya diharapkan menjadi tanaman utama yang membentuk tegakan di areal tersebut.
Penanaman Jenis Tumbuhan Pakan Orangutan
Orangutan pada dasarnya adalah satwa yang frugivore, yaitu sumber pakan utamanya adalah buah-buahan. Namun selain buah, orangutan juga memakan daun, bunga, kulit pohon dan juga hewan-hewan kecil, meskipun dalam jumlah relative sedikit.
Berdasarkan hasil pengamatan vegetasi penyusun habitat alami orangutan di areal PT PIK diketahui beberapa jenis tumbuhan penghasil buah yang berpotensi sebagai sumber pakan orangutan. Jenis tersebut diantaranya adalah jenis-jenis nangka (Artocarpus spp), ara (Ficus spp), kapul (Baccaurea parvifolia), manggis hutan (Garcinia parvifolia), dan matoa (Pometia pinnata).Â
Selain pohon pakan, orangutan juga memerlukan pohon sarang untuk beristirahat. Beberapa jenis pohon yang digunakan orangutan untuk membuat sarang adalah jenis Neonauclea gigantea, Neolamarckia cadamba, dan Octomeles sumatrana. Selain itu karena keterbatasan pohon yang berukuran besar dan kuat, maka orangutan juga menggunakan pohon mempisang (Monoon sp.) dan tanaman utama reklamasi yaitu sengon (Falcata falcataria) sebagai sarangnya.
Kolaborasi dan Implementasi