Mohon tunggu...
Tria Cahya Puspita
Tria Cahya Puspita Mohon Tunggu... Lainnya - -

Katakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah. Lihat, dengar dan rasakan...menulis dengan hati.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kopi Arabika Java Ijen Raung, Republik Kopi, dan Bank Indonesia

30 Oktober 2017   18:11 Diperbarui: 30 Oktober 2017   19:21 2853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di antaranya melakukan studi banding kelompok tani dan petugas ke Kintamani Bali, pembentukan Unit Pengolahan Hasil (UPH), pembinaan pemberdayaan dan kelembagaan kelompok tani, reforestasi lahan hutan 20 Ha, pembiayaan pelatihan uji citarasa kopi, uji lab sifat tanah untuk sertifikat Indikasi Geografis (IG), pelatihan teknis peternakan, pelatihan manajemen koperasi, pelatihan manajemen keuangan, pelatihan strategi pengembangan bisnis dan pelatihan sinergi antar klaster KPwBI Jember. Selain itu BI juga memberikan bantuan berupa demplot bibit kopi, mesin pengolahan kopi Huller, pipanisasi (air) sepanjang 5,4 km, dan seperangkat komputer.

Pelan namun pasti, upaya-upaya yang dilakukan berbagai pihak memperlihatkan hasil yang signifikan. Tahun 2012, kopi Bondowoso dapat diekspor untuk pertama kalinya. Tahun 2013, kopi Bondowoso memperoleh sertifikat IG yang merupakan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Kopi Bondowoso kemudian dipatenkan dengan nama Kopi Arabika Java Ijen Raung.

Dokumentasi KPWBI Jember
Dokumentasi KPWBI Jember
Petani kopi saat ini semakin sedikit yang menjual kepada pengijon. Mengapa? Sebab para petani saat ini lebih banyak yang menjual hasil panen kepada Koperasi Rejo Tani sebagai perantara dengan pembayaran secara tunai. Koperasi kemudian menjualnya kepada PT.Indocom selaku eksportir.

Dengan terlibatnya PT Indocom sebagai buyer tetap, petani memiliki kepastian pasar dan pasar yang luas. Pemasarannya meliputi Banyuwangi, Jember, Lumajang, Surabaya, Bandung dan Jakarta. Serta telah dieskpor ke berbagai negara seperti Amerika, Jerman, Belgia, Korea, Jepang, Swiss dan Timur Tengah.

Dokumentasi KPWBI Jember
Dokumentasi KPWBI Jember
Petani kopi Bondowoso kini mengetahui serta memiliki SOP proses pemetikan buah kopi dan penanganan kopi pasca panen. Petani juga memiliki pengetahuan pemeliharaan dan budidaya tanaman kopi yang baik sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Produk tidak hanya berupa biji kopi namun juga kopi bubuk.

Dengan semakin baiknya kualitas kopi, harga pun mengalami peningkatan. Saat ini harga Kopi Arabika Java Ijen Raung (berbagai merk) sekitar Rp35.000,00/kg -- Rp40.000,00/kg untuk HS kering (kopi gabah), sebesar Rp68.000,00/kg -- Rp80.000,00/kg untuk green bean (OC/kopi biji), dan kopi bubuk seharga Rp200.000,00/kg -- Rp300.000,00/kg. Masyarakat Bondowoso pun kini banyak yang berminat menjadi petani kopi.

Dokumentasi KPWBI Jember
Dokumentasi KPWBI Jember
Di sisi pembiayaan, Koperasi Rejo Tani pada tahun 2013 telah mendapatkan pembiayaan bank Jatim sebesar Rp600juta. Sedangkan petani, sebanyak 5 kelompok UPH telah mendapatkan kredit dari bank Jatim.

Dokumentasi KPWBI Jember
Dokumentasi KPWBI Jember
Bondowoso menjadi industri kopi yang menakjubkan berkat kerjasama antara masyarakat, Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, dan pihak lain yang tergabung dalam MOU Pembentukan Klaster Industri Kopi Bondowoso. Sejak tanggal 22 Mei 2016 dalam salah satu acara Ijen Festival Bondowoso, Bupati Bondowoso, Amin Said Husni, mendeklarasikan Bondowoso sebagai Republik Kopi. Bondowoso telah bertransformasi menjadi sebuah industri kopi bernama Republik Kopi.

Dokumentasi KPWBI Jember
Dokumentasi KPWBI Jember
Di Setiap Makna Indonesia

Dengan melihat potensi ekonomi di suatu daerah, BI berupaya mengembangkan dan menciptakan pusat-pusat ekonomi baru bagi masyarakat. Tidak hanya UMKM itu sendiri namun BI juga mengembangkannya dari hulu ke hilir sehingga tercipta suatu industri yang kuat, saling terkait, dan saling melengkapi. Pendapatan masyarakat setempat dan daerah meningkat, yang akhirnya meningkatkan pendapatan negara untuk perekonomian Indonesia.

Melalui Kopi Arabika Java Ijen Raung, membuktikan kinerja BI sangat diperlukan bagi suatu daerah dan juga Indonesia. Upaya BI serta berbagai pihak telah mentransformasi kopi Bondowoso menjadi produk ternama Kopi Arabika Java Ijen Raung dan mentransformasi Bondowoso menjadi Republik Kopi. Hadirnya BI memiliki makna tersendiri. Di balik kopi Arabika Java Ijen Raung dan Republik Kopi, ada Bank Indonesia yang berperan serta di dalamnya. Bank Indonesia hadir di setiap makna Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun