Mohon tunggu...
Tri irawati
Tri irawati Mohon Tunggu... Guru - guru

Helo, pangilan saya ira, my hoby olga, dan buat karya seni.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Best Pratice

21 Januari 2023   11:40 Diperbarui: 21 Januari 2023   11:51 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyusun Cerita Baik  ( Best Praktice) 

Menggunakan Metode Star ( Situasi Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak ) 

Terekait Pengalaman Mengatasi  Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran.

Lokasi : SMA N 7 Surakarta

Lingkup Pendidikan  Sekolah Menengah Atas

Judul : Peningkatan Kreativitas dan Kompetensi Peserta didik dalam Berkarya Seni  Ragam Hias Mandala Melalui Model Pembelajaran PJBL Berbantu Media Video  Tutorial

Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini yaitu: Meningkatkan kreativitas peserta didik dalam berkarya seni ragam hias mandala. 

Penulis Tri Irawati, S.Pd 

Tanggal Rabu, 18 Januari 2023 

Situasi : Kondisi yang menjadi latar belakang masalah mengapa praktik ini penting yaitu: Mengembangkan dan mengasah kekreativitasan peserta didik terutama dalam berkarya seni rupa adalah sangat penting, sehingga sangat perlu di kembangkan. Sementara Kondisi kreativitas siswa dalam berkarya ragam hias yang masih rendah, hal tersebut akibat dari pembelajaran guru yang masih monoton, kurangnya penggunaan media pembelajaran yang menarik, kurangnya penerapan metode pembelajaran yang bervariasi dan kurangnya model pembelajaran yang inovatif yang diimplementasikan oleh guru di kelas saat pembelajaran, selain itu dipengaruhi pula oleh faktor pembelajaran peralihan masa PJJ ke PTM menyebabkan peserta didik kurang berkembang dalam kekreativitasannya dalam menuangkan ide gagasan. 

Selama ini peserta didik biasanya hanya sebatas menggambar dengan mencontoh karya yang sudah ada atau dilihatnya tanpa mencoba mengembangkan ide kreativitasnya sendiri. Dengan kurangnya kreativitas dalam menuangkan ide gagasan sangat mempengaruhi hasil pembelajaran yang dicapai. 

Dan ini tantangan tersendiri bagi guru untuk memecahkan masalah Pengalaman dalam praktik ini, baik untuk dibagikan karena : Supaya bisa digunakan sebagai referensi/inspirasi bagi rekan guru dalam menangani masalah kreativitas peseta didik yang rendah dalam berkarya seni rupa. Selanjutnya diharapkan dapat memberikan perbaikan pembelajaran di dalam kelas yang otomatis berdampak pada siswa belajar dengan lebih baik. 

Peran dan tanggung jawab dalam praktek ini adalah: 1. Melaksanakan pembelajaran dengan mencari solusi dari masalah yang ada 2. Menyusun instrument observasi 3. Mengamati aktifitas perkembangan kekreativitasan siswa dalam pembelajaran. Tanggung jawab sebagai guru : 1. Melaksanakan pembelajaran di kelas dengan penuh tanggung jawab. 2. Memonitoring peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. 3. Menciptakan suasana belajar yang kreatif, inovatif, menyenangkanbagi peserta didik

 Yang menjadi tantangan yaitu: Setelah melakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara baik dengan rekan sejawat, kepala sekolah dan pakar, maka ada beberapa tantangan dalam pembelajaran. Tantangan dari sisi peserta didik : 

1. Peserta didik kurang kreatif dalam menuangkan ide berkarya seni ragam hias mandala. 

2. Percaya diri peserta didik dalam proses belajar yang masih kurang. Ada juga tantangan dari guru, seperti : 1. Faktor guru dalam penggunaan media pembelajaran yang kurang inovatif, masih kurangnya memaksimalkan penggunaan media berbasis TPACK di kelas. 2. Penerapan metode pembelajaran yang belum bervariasi. 3. Model pembelajaran inovatif yang digunakan belum sesuai dengan materi yang disampaikan Hal tersebut menjadikan tantangan bagi penulis untuk : 

1. Menggunakan ragam media pembelajaran yang inovatif berbasis TPACK dan sesuai gaya belajar peserta didik untuk menumbuhkan kreatifitas peserta didik. Penulis menggunakan media pembelajaran seperti PPT, video tutorial kreasi sendiri, google form, diharapkan dapat menumbuhkan kreativitas peseta didik dalam berkarya ragam hias mandala. 2. Menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan karakter belajar peserta didik dengan materi yang diajarkan sehingga mengacu pada pembelajaran abad 21, penulis menggunakan model PJBL. 

Melalui model pembelajaran Project Based Learning diharapkan peserrta didik dapat lebih aktif dan berkembang dalam menuangkan kekreatifitasannya. 3. Menggunakan metode yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan dalam pembelajaran sehingga agar mudah dipahami, penulis menggunakan demonstrasi, diskusi, tanya jawab, penugasan. Pihak yang terlibat dalam praktek pembelajaran ini adalah: guru, siswa dan teman sejawat, dosen pembimbing dan guru pamong

Aksi:  guru melakukan langkah-langkah dalam menghadapi tantangan tersebut antara lain: 1. Media pembelajaran media pembelajaran mengacu pada TPACK dan pembelajaran abad 21, di sini guru memanfaatkan media pembelajaran video tutorial sendiri dengan harapan lebih bisa sesuai dengan materi yang diharapkan, membangun kepercayaan peserrta didik pada guru, ppt untuk lebih memudahkan penyampaian materi secara jelas, runtut dan menarik, google forms untuk memunculkan semangat peserta didik dalam menjawab pertanyaan tes, karya ragam hias mandala dan benda motif ragam hias mandala konkret yang ada di sekitar kita dalam proses pembelajaran. Penggunaan ragam media berbasis TPACK dalam pembelajaran diharapkan membantu peserta didik dalam proses belajar dari pada peserta didik hanya membayangkan saja, diharapkan peserta didik akan lebih mudah memahami materi dengan lebih jelas. 

Selain itu pembelajaran berbasis TPACK juga lebih disukai peserta didik. Media pembelajaran video tutorial Media PPT Media karya peraga Digunakan untuk memperjelas, materi yang disampaikan. Aplikasi google forms menggunalan link dan kode QR memudahkan dalam penyampain soal dan menambah antusias dalam pembelajaran. 

2. LKPD LKPD dalam pembelajaran digunakan meningkatkan aktivitas peserta didik dalam belajar kelompok, dan merupakan sarana untuk membantu, mempermudah kegiatan belajar sehingga terbentuk interaksi antar guru dan peserta didik, peserta didik dan peserta didik, sehingga menumbuhkan keaktifan dan kemandirian peserta didik. 

3. Metode pembelajaran. Guru perlu menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi dengan tujuan agar pembelajaran tidak monoton, bisa menarik perhatian peserta didik. Sehingga tercipta proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik yang bisa meminculkan kekreatifitasan peserta didik dalam berkarya ragam hias mandala. Dalam hal ini dengan menerapakan metode ceramah demonstrasi, diskusi, tanya jawab, dan penugasan. Metode demonstrasi Metode diskusi, tanya jawab, penugasan 

4. Model pembelajaran Model pembelajaran inovatif dengan menggunakan model pembelajaran yang memahami karakteristik peserta didik sesuai abad 21 dan karakteristik materi pembelajaran, sehingga ada kesesuaian karateristik materi dan model pembelajaran yang dipilih. 

Adapun model pembelajaran inovatif yang dipilih yaitu Model Project Based Learning (PJBL). Guru menyusun modul ajar dengan kegiatan berorientasi pada peserta didik, sehingga mendorong peserta didik lebih aktif, lebih menyenangkan dalam proses pembelajaran, untuk selanjutnya agar bisa mendorong tumbuhnya kreativitas dan percaya diri pada peserta didik dengan suasana yang menyenangkan. Model pembelajaran PJBL dengan sintaks - sintaksnya yaitu : a. Pertanyaan mendasar. b. Mendesain perencanaan produk c. Menyusun jadwal d. Memonitoring keaktivan dan perkembangan proyek e. Menguji hasil produk karya f. Evaluasi pengalaman belajar 

5. Berkaitan dengan Sumber Daya Sumber daya yang diperlukan yaitu : jaringan internet, LCD, laptop, spiker audio, aplikasi google forms, aplikasi youtube, buku, peralatan berkarya jangka, penggaris, lingkungan sekolah dll Dalam melaksanakan kegatan ini banyak pihak yang terlibat antara lain: 1. Guru(penulis) Penulis sebagai penyaji materi dan fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. Sebagai guru penulis bertanggung jawab menjaga jalannnya pembelajaran agar tetap kondusif, nyaman, menyenangkan bagi siswa. Sebagai fasilitator penulis menyiapkan materi, memilih media, alat peraga, dan menyiapkan sarpras yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sebagai observer penulis mengamati dan mencatat pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan menulis kelebihan dan kekurangan pada kegiatan pembelajaran. 2. Peserta didik sebagai objek kegiatan aksi kegiatan pembelajaran ini. 3. Teman sejawat sebagai observer kegiatan pembelajaran. 4. Teman sejawat sebagai perekam video pembelajaran.

 Refleksi : Berdasarkan hasil penelitian dan pelaksanaan dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran PJBL berbantu video dapat efektif meningkatkan kreatifitas dalam menuangkan ide karya ragam hias mandala . Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan aktivitas peserta didik yang tampak lebih aktif, Misalnya peserta didik melakukan diskusi.(kolaborasi), mereka saling bertukar pikiran, saling membagi-bagi tugas untuk masingmasing peserta didik sehingga semua anggota kelompok memiliki tanggung jawab masingmasing. Peserta didik juga aktif mencari informasi dari berbagai sumber baik on line maupun offline untuk menyelesaikan project. Seperti dari buku pegangan, dan dari google you tube. Sehingga dengan keaktifan peserta didik dalam menggali informasi ini akan mempengaruhi pengetahuan dan memuculkan kreatifitas peserrta didik dalam menuangkan gagasan ragam hias mandala. Hasil ini tampak pada karya peserta didik yang dituangkan, selain itu angket jawaban peserta didik yang diberikan guru mengenai pembelajaran yang berlangsung. 

1. Pemilihan media pembelajaran berupa berbasis TPACK sesuai dengan perkembangan abad 21 berupa video tutorial, power point, aplikasi Google forms, terbukti dapat merangsang peserta didik untuk semakin aktif belajar, terbukti dapat meningkatkan kemandirian antusias. Terbukti peserta didik termotivasi untuk belajar seperti mengerjakan pertanyaan pretest, post tes melalui google forms, mengamati video tutorial pertanyaan mendasar, demonstrasi, menggali informasi kegiatan diskusi. Dari suasana aktif dan menyenangkan ini akan memudahkan peserta didik untuk memunculkan kreatiftas mengembangkan karya secara aktif dan percaya diri. 

2. Pemilihan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) yang berfokus pada peserta didik dapat menumbuhkan keaktifan, percaya diri siswa dan meningkatkan kemandirian belajar siswa, terlihat dari respon yang diberikan siswa saat melakukan pembelajaran, saat diskusi, saat menanggapi pertanyaan guru seputar materi dan dari hasil angket yang di isi oleh peserta didik 3. Pemilihan metode yang tepat sesuai dengan materi akan lebih memudahkan peserta didik dalam mendalami materi yang dipelajari. Respon dari peserta didik terkait hal ini : 

Lebih semangat, aktif, dan bisa lebih kreatif dengan pembelajaran yang menyenangkan. Media yang digunakan menarik, materi dapat dengan mudah dipahami. Respon dari teman sejawat (guru) terhadap kegiatan ini yang telah memonitoring selama kegiatan adalah: pembelajaran yang sudah dilaksanakan oleh guru sudah baik dan inovatif karena model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan materi Rekomendasi penulis : Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran seperti yang telah dipaparkan, pembelajaran lebih efektif. 

Peserta didik banyak dilibatkan pada proses pembelajaran Memudahkan ketercapaian tujuan pembelajaran, peserta didik lebih kreatif dalam menuangkan ide gagasan ragam hias mandala. Peserta didik termotivasi untuk bereksplorasi dan berkreasi dalam menuangkan ide gagasan ragam hias mandala. Pentingnya guru bisa pemilihan metode, model, media, dan alat yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena akan mempengaruhi seberapa besar tercapainya keberhasilan tujuan dalam proses pembelajaran. 

Rencana tindak lanjut (RTL): 1. Menerapkan pembelajaran yang inovatif seperti PJBL dan PBL untuk meningkatkan kreatifitas dan kompetensi peserta didik. 2. Menggunakan inovasi video - video kreasi sendiri untuk mempermudah penyampaian materi yang sesuai tujuan pembelajaran. 3. Menggunakan beragam metode yakni demonstrasi, tanya jawab, penugasan dan metode drill untuk menambah ketrampilan peserta didik. 4. Menerapkan pembelajaran berbasis TPACK untuk mempermudah penyampai materi dan menambah antusias peserta didik. 5. Mendokumentasikan, mengarsip dokumen penunjang proses pembelajaran. 6. Menggunakan hasil Asesmen dan refleksi peserta didik untuk perencanaan dan pengembangan pembelajaran berikutnya 

https://drive.google.com/file/d/1mrxZn7FO6N5sxqo3TXYST7t-x5UVI7xc/view?usp=share_link

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun