Mohon tunggu...
TRESYANA UNDA
TRESYANA UNDA Mohon Tunggu... Guru - Guru

Perkenalkan saya Tresyana Unda saya merupakan guru di SMP Negeri 4 Pamona Utara dimana saya merupakan guru mata pelajaran PPKN dan mempunyai hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practices

8 Oktober 2022   09:45 Diperbarui: 8 Oktober 2022   09:46 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Lokasi

SMP Negeri 4 Pamona Utara

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Pertama

Tujuan yang ingin dicapai

Untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan menerapkan model Problem Based Learning dan Project Based Learning dalam proses pembelajaran PPKn di SMP Negeri 4 Pamona Utara

Penulis

Tresyana Unda

Tanggal

Aksi PPL 1 : 29, 30 Agustus, dan 1 September 2022

Aksi PPL 2 : 15, 17, dan 19 September 2022

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Latar Belakang Masalah :

Peralihan PJJ ke PTM membuat motivasi belajar peserta didik  

menurun, terjadinya penurunan minat belajar peserta didik, pada saat PJJ membuat banyak perubahan sikap pada peserta didik yang berdampak pada pembelajaran. Oleh karena itu, peserta didik merasa bosan pada saat pembelajaran di kelas karena terbiasa bermain di rumah dengan temannya pada saat PJJ. Perubahan yang terjadi seperti:

  • Malas mengerjakan soal yang diberikan guru
  • Sering mengobrol saat pembelajaran
  • Sering bermain hp saat pembelajaran
  • Malu dalam mengungkapkan pendapat
  • Ingin cepat pulang dari sekolah

Kondisi ini diperburuk dengan kurangnya pemanfaatan media ajar dan model pembelajaran inovatif yang diterapkan guru di kelas, serta guru belum maksimal menerapkan  proses pembelajaran yang bersifat student-center seperti kegiatan diskusi dan presentasi oleh peserta didik, dan guru masih merasa bahwa metode konvensional (ceramah) adalah metode yang paling efektif.

Mengapa pratik ini penting untuk dibagikan ?


Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan karena :

Mampu memotivasi kami secara pribadi dalam mendesain rancangan pembelajaran yang kreatif dan inovatif

Dengan menerapkan model pembelajaran PBL dan PJBL pada materi Norma dan Keadilan yang  disajikan, kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan dapat ditingkatkan melalui kegiatan seperti diskusi, serta presentasi yang berdampak pula pada meningkatnya hasil belajar  peserta didik pada materi yang diajarkan

Praktik pembelajaran ini dapat memotivasi guru lain dalam mendesain pembelajaran yang inovatif serta menjadi referensi dan inspirasi dalam hal mengatasi permasalahan pembelajaran pada materi yang disajikan

Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam hal pratik ini ?

 

Adapun peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini adalah :

  • Sebagai guru yang bertanggung jawab dalam mendesain dan menerapkan pembelajaran yang inovatif,  dengan  cara memfasilitasi peserta didik dengan bahan serta media ajar yang menarik serta berbasis teknologi
  • Menerapkan metode pembelajaran saintifik serta model pembelajaran PBL dan PJBL yang diimplementasikan dengan kecakapan abad 21 serta PPK, sehingga kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah dapat tercapai secara efektif.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut adalah :

  • Guru belum terbiasa dengan model pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menganalisis maupun menyelesaikan masalah seperti model PBL dan PJBL, dan masih menganggap bahwa metode konvensional adalah metode yang paling sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada materi tersebut.
  • Peserta didik tidak terbiasa melakukan aktifitas diskusi untuk memecahkan masalah  serta melakukan presentasi dalam proses pembelajaran, sehingga guru kesulitan dalam mengajak peserta didik untuk mulai membiasakan diri berdiskusi dalam kelompok.

Yang terlibat dalam pelaksanaan PPL siklus 1 dan PPL siklus 2 :

  • Peserta didik sebagai subjek dalam proses belajar mengajar
  • Guru sebagai fasilitator bagi peserta didik dalam interaksi belajar yang produktif dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna
  • Dosen dan Guru Pamong sebagai pembimbing dalam pelaksanaan PPL siklus 1 dan PPL siklus 2
  • Rekan sejawat sebagai rekan kolaborasi untuk terlaksana dengan lancar kegiatan ini

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Untuk mencapai tujuan yakni meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan terkait materi yang disajikan, maka langkah-langkah yang dilakukan dalam praktik pembelajaran ini adalah :

  • Pemilihan model dan media pembelajaran inovatif dalam upaya  meningkatkan kemampuan dalam menganalisis dan menyelesaikan masalah  serta meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada materi yang disajikan.
  • Strategi yang dilakukan menerapkan pembelajaran yang berorientasi kepada peserta didik ( student centered ) dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) yang berbasis proyek. Pembelajaran tidak lagi secara konvensional dengan mendengarka guru ceramah ( teacher centered )
  • Menggunakan media interaktif berbasis teknologi yang dapat menarik minat peserta didik untuk belajar. Media tersebut berupa tayangan PPT dan video pembelajaran yang ditampilkan secara audio visual dengan bantuan LCD proyektor
  • Membuat bahan ajar yang disusun dan dikembangkan sendiri oleh guru dengan tampilan dan konten yang dibuat semenarik mungkin bagi peserta didik.
  • Menyusun bahan ajar berupa lembar kegiatan peserta didik (LKPD) yang bermuatan materi keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS).
  • Mengkorelasikan materi belajar dengan kejadian nyata dikehidupan sehari -- hhari peserta didik ( kontekstual )

Sumber daya yang diperlukan guru dalam proses desain model pembelajaran adalah gawai, listrik serta jaringan internet untuk melakukan kajian literatur dan referensi, sedangkan sumber daya yang diperlukan dalam proses pelaksanaan model pembelajaran ini adalah kertas dan alat cetak untuk LKPD serta bahan ajar, buku siswa PPKn SMP Kelas VII, laptop, listrik, LCD, papan tulis, serta spidol.

  • Meningkatkan keaktifan peserta didik dalam kegiatan diskusi kelompok.
  • Strategi yang dilakukan guru adalah membagi peserta didik dalam kelompok heterogen serta menyusun LKPD yang dapat memantik keaktifan peserta didik untuk berdiskusi dalam kelompok.
  • Proses yang dilakukan guru sebelum membagi peserta didik dalam kelompok adalah melakukan analisis kemampuan peserta didik berdasarkan hasil belajar pada materi-materi sebelumnya serta berdasarkan hasil observasi guru atas keaktifan peserta didik pada kegiatan pembelajaran. Sedangkan dalam menyusun LKPD, proses pertama yang dilakukan guru adalah mengkaji materi secara komperehensif dan mencari referensi LKPD terkait masalah sesuai materi di internet, proses selanjutnya adalah menyesuaikan hasil kajian tersebut dengan karakteristik peserta didik, lalu guru menyusun LKPD secara sistematis dalam format word dengan desain grafis menarik yang dapat membangkitkan antusiasme peserta didik dalam mengerjakan LKPD. Adapun dalam pelaksanaan diskusi kelompok guru benar-benar berperan sebagai fasilitator pembelajaran dan memberikan peserta didik kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengemukakan pendapat dalam proses diskusi.
  • Peserta didik berperan sebagai objek kajian dan observasi guru dalam melakukan proses penyusunan kelompok yang heterogen dan juga dalam LKPD.

Sumber daya yang diperlukan guru dalam melakukan proses penyusunan kelompok dan LKPD adalah listrik,laptop,internet, alat cetak serta kertas, sedangkan sumber daya yang dibutuhkan saat melakukan kegiatan diskusi dan pengerjaan LKPD adalah bahan ajar yang disusun guru, buku siswa PPKn SMP Kelas VII.

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak aksi dari langkah -- langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

  • Guru lebih memiliki kemampuan dalam menyusun rancangan pembelajaran, media pembelajaran, dan bahan pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan kualitas serta mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi peserta didik.
  • Guru dapat mengembangkan kemampuan reflektif dalam membelajarkan peserta diidk, mencermati capaian dan hambatan yang dihadapi dan selanjutnya memikirkan langkah -- langkah perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.
  • Peserta didik lebih interaktif dengan kegiatan pembelajaran metode diskusi kelompok, baik dengan model PBL maupun PJBL. Peserta didik mampu menghasilkan pemecahan masalah dengan lebih baik dengan metode diskusi kelompok.
  • Meningkatnya hasil belajar peserta didik diatas kriteria ketuntasan minimal, hal ini menunjukkan bahwa sebagian peserta didik telah mampu memahami, serta menyelesaikan masalah pada materi yang disajikan.
  • Peserta didik memperoleh suasana belajar yang menyenangkan melalui belajar secara diskusi kelompok, bekerjasama dengan teman lainnya dalam memecahkan suatu permasalahan, mampu bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik. Selain itu, peserta didik juga dapat mengaitkan materi belajar mereka dengan kondisi nyata dan kontekstual dengan pengalaman mereka sendiri dalam kehidupan sehari -- hari.

Apakah hasilnya efektif atau tidak efektif ? Mengapa ?

Secara umum, efektivitas dari penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PJBL) dalam kegiatan PPL ini sangat baik. Keberhasilan dalam kegiatan yang dilakukan tampak pada aktivitas peserta didik yang lebih aktif dalam mencari sumber informasi ( creative ) sebagai jawaban dari permasalahan yang mereka hadapi memperoleh dan mengelola hasil pemecahan masalah ( problem solving )dengan baik karena dilakukan bersama teman lain dalam kelompoknya (collaborative )sehingga mampu mempresentasikan (communicative) hasil dari pemecahan masalahnya dengan kritis (critical thinking), dan penuh tanggung jawab.

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan ?

  • Respon kepala sekolah sebagai pimpinan sangat positif dan mendukung secara penuh kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
  • Respon peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini mereka sangat senang dengan media pembelajaran yang inovatif yang ditampilkan oleh guru, dan mereka juga merasa bersemangat dan percaya diri diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya dalam forum diksusi di kelas
  • Respon rekan sejawat menyambut positif dan antusias dalam kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan sebagai bahan referensi mereka dalam kegiatan pembelajaran di kelas

                         

Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu :

  • Keaktifan peserta didik dalam mengikuti setiap langkah pembelajaran.
  • Kemampuan guru dalam mendesain pembelajan yang inovatif terkait model, media, skenario/alur, bahan ajar, LKPD, menyusun kelompok peserta didik serta hal lainnya yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran
  • Kompetensi guru dalam mengelola proses pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan, serta kemampuan guru untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik selama proses pembelajaran.

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?

Pembelajaran yang kami peroleh dari keseluruhan proses yang telah dilakukan adalah :

  • Keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran sangat ditentukan oleh kesiapan dan persiapan guru, baik secara akademis, administrasi, keterampilan, fisik dan mental
  • Guru senantiasa meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam melaksanakan pembelajaran sehingga dapat menjadi guru yang profesional
  • Pentingnya kemampuan reflektif seorang guru setelah melaksanakan proses pembelajaran, mencermati capaian dan hambatan yang dihadapi dan selanjutnya memikirkan langkah -- langkah perbaikan untuk pembelajaran berikutnya
  • Pentingnya pemahaman guru tentang karateristik peserta didik sehingga guru lebih mudah dalam memberikan respon yang tepat terhadap perilaku tertentu seorang anak serta guru dapat merencanakan pembelajaran yang tepat dan efektif

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun