07. Silaturahmi lebaran
Hari raya Idul Fitri sudah 4 hari berlalu, saatnya seluruh keluarga besar berkumpul di rumah Eyang. Dari Jogja, Tante Rumi dan keluarganya datang menyambut lebaran. Setelah saling berpelukan dan bertukar salam, mereka pun duduk melingkar di ruang tamu.
Eyang: "Wah, senang sekali keluarga besar bisa berkumpul hari ini. Bagaimana kabar kalian semua?"
Tante Rumi: "Alhamdulillah, kami sehat-sehat semua Eyang. Tapi saya dengar Pakde Yuni sedang sakit?"
Pakde Yuni: "Iya Tante, saya baru saja menjalani operasi katarak. Tapi Alhamdulillah, operasinya berjalan lancar dan sekarang penglihatan saya sudah jauh lebih baik."
Bibi Rini: "Syukurlah Pakde, semoga lekas pulih. Oh iya, bagaimana dengan cucu-cucu Eyang? Mereka pasti sudah banyak berubah ya?"
Eyang: "Iya benar, mereka tumbuh dengan pesat. Anak-anak, ayo perkenalkan diri kalian."
Dika: "Nama saya Dika, umur 15 tahun. Baru-baru ini saya baru saja mendaki Gunung Bromo lho, Tante. Pemandangannya sangat indah!"
Tia: "Wah, keren sekali Dik! Saya juga baru saja refresing ke pantai Parangtritis. Ombaknya sangat besar, kami berenang dan bermain pasir sepuasnya."
Tante Sari: "Wah anak-anak jaman sekarang memang penuh petualangan ya. Dulu Tante juga sering jalan-jalan, tapi tidak separah kalian."
Eyang: "Haha iya, memang zaman sekarang sudah berbeda. Yang penting kalian menjaga kesehatan ya, jangan sampai sakit saat berpetualangan."
Dika: "Siap Eyang! Kami akan selalu menjaga kesehatan."
Semua pun tertawa dan melanjutkan perbincangan hangat di hari raya Idul Fitri yang penuh keberkahan.Â
08. Silaturahmi lebaran.
Memasuki hari ke 5 lebaran, keluarga besar Pak Kadir akan mengunjungi keluarga dari Eyang yang sedang melangsungkan pesta pernikahan cucunya.
Rombongan dari Klaten terdiri dari tiga keluarga bersama Eyang Putri. Mereka berencana untuk berangkat bersama-sama ke Solo untuk silaturahmi lebaran. Saat tiba di stasiun, ternyata hanya satu keluarga yang berhasil naik ke dalam KRL, sementara dua keluarga lainnya tertinggal.
Bu Sumi: "Ya ampun, KRL-nya sudah berangkat! Kita ketinggalan!"
Pak Kadir: "Bagaimana ini? Eyang Putri juga ikut rombongan keluarga kita."
Mbak Nita: "Kok bisa ketinggalan sih? Sekarang kita harus bagaimana?"
" Kadarullah rencana kita tidak sesuai dengan skenario Allah. Kita do'akan saja agar mereka juga bisa berangkat ke Solo. " Jawab Pak Kadir.
Eyang Putri : "Lho, mana yang lain? Kok cuma kita yang berangkat?"
Bu Sumi: "Maaf Eyang, yang lain tertinggal. Tadi kami berpisah saat mau naik KRL."
Eyang Putri : "Astaghfirullah, kasihan sekali mereka. Cepat hubungi mereka, pastikan mereka baik-baik saja."
Pak Kadir: "Baik Eyang, saya akan menghubungi mereka sekarang."
Di stasiun, keluarga yang tertinggal terlihat panik dan bingung. Mereka kecewa tidak bisa naik KRL bersama dengan Eyang Putri bersama keluarga Pak Kadir.
Sementara itu, keluarga Pak Kadir yang berhasil naik KRL segera menghubungi mereka untuk memastikan keadaan.
Di dalam KRL penumpang berjubel penuh, kasihan Eyang berdiri. Akhirnya ada petugas KRL dan minta tolong untuk bisa memberikan tempat duduk untuk Eyang.
Petugas KRL: "Maaf, mohon Anda berdiri dan memberikan tempat duduk kepada ibu yang lebih tua."
Penumpang muda: "Tapi saya juga lelah, sudah berdiri dari tadi."
Ibu: "Tidak apa-apa, saya bisa berdiri. Silakan Anda duduk saja."
Petugas KRL: "Kami mohon pengertian Anda. Peraturan di KRL mewajibkan memberikan prioritas tempat duduk kepada penumpang yang lebih tua atau membutuhkan."
Penumpang muda: "Baiklah, saya mengerti." (Lalu berdiri dan memberikan tempat duduk kepada ibu)
Ibu: "Terima kasih banyak, Nak. Semoga Tuhan membalas kebaikan Anda."
Petugas KRL: "Terima kasih atas kerja samanya. Perjalanan yang menyenangkan bagi Anda.
09. Silaturahmi lebaran
Pada hari ke 6 lebaran idul fitri, Pak Kadir rencana mau berkunjung ke rumah teman-teman guru. Pak Kadir punya rencana baik, sebelum masuk sekolah melaksanakan rutinitas di sekolah akan berkunjung terlebih dulu ke rumah sesepuh dan seniornya di tempat kerja.
Pagi hari setelah salat subuh berjamaah di masjid, Pak Kadir membiasakan diri membaca alquran satu juz, setelah selesai bacanya baru bersih-bersih rumah dan memberi makan hewan peliharaannya.
"Bu...! Hari ini Bapak agendakan untuk bersilaturahmi ke teman guru yang tinggal di sekitar rumah, sambil menambah persaudaraan dengan keluarganya, " kata Pak Kadir pada Istrinya.
" Bagus itu Pak! Ibu ikut ya, biar kenal dengan keluarga teman-teman ngajar Bapak." Jawab Bu Sumi istri tercinta Pak Kadir.
" Sebelum silaturahmi, ibu mau antar makanan dulu ke rumah Eyang. Kasihan Eyang sendirian setelah Mas Amin dan keluarganya pulang. Eyang sudah berkurang kondisinya mudah capek dan sekarang sering pusing-pusing." Pinta Bu Sumi pada suaminya.
"Iya Bu, itu bakti kita sebagai seorang anak harus memperhatikan keperluan Eyang dan menjaga kesehatannya. " Pungkas Pak Kadir.
Setelah bersepakat dengan agenda pada hari ke enam lebaran, keduanya bersegera untuk melaksanakan rencana baiknya.
"Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu."( An-Nisa:1)
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi." (HR. Bukhori)
"Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi." (HR. Muslim)
"Orang yang memutuskan tali silaturahmi tidak akan masuk surga." (HR. At-Tirmidzi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H