Mohon tunggu...
dabPigol
dabPigol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nama Panggilan

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Memaknai Perjalanan Hidup dari Sebuah Kuil di Hutan Bambu

6 Februari 2019   21:56 Diperbarui: 9 Februari 2019   02:59 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuil Shaolin (Sumber: shaolintemplela.org)

Menguasai teknik tanpa pemahaman cukup atas filosofi atau keutamaan yang mendasarinya seperti anak ayam kehilangan induk. Tanpa pegangan atau teladan dan salah asuhan.  

Mengandalkan kekuatan tanpa kasih sayang adalah wujud nyata kezaliman. Khususnya kepada diri sendiri dan tentunya kepada orang lain. Sementara itu, berpedoman pada kasih sayang semata tanpa disertai kekuatan diri juga akan menjadi suatu titik lemah ketika harus berhadapan dengan realita kehidupan yang begitu kompleks. 

Jaman memang telah dan akan terus berubah. Seperti kata pepatah, manusia mati meninggalkan nama. Nama seperti apakah yang akan kita tinggalkan ? Yang baik atau sebaliknya? Semua kembali kepada diri sendiri. 


Catatan khusus

Tulisan ini adalah yang terberat selama menjalani hobi menulis. Berkali-kali dikoreksi, direnungkan kembali. Karena Kempo, sebutan popular Shorinji Kempo di Indonesia, telah memberi warna khusus dalam kehidupan pribadi.

Mohon maaf atas kedangkalan pemahaman saya tentang Kempo, terutama kepada Sensei Indra Kartasasmita yang telah menyalakan kembali api kesadaran saya tentang semua ajaran Shorinji Kempo. Gassho.🙏🙏

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun