Mohon tunggu...
dabPigol
dabPigol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nama Panggilan

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Memaknai Perjalanan Hidup dari Sebuah Kuil di Hutan Bambu

6 Februari 2019   21:56 Diperbarui: 9 Februari 2019   02:59 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuil Shaolin (Sumber: shaolintemplela.org)

Dari filosofi itu muncul doktrin 

" taklukkan dirimu sebelum menaklukkan orang lain". 

Perwujudan doktrin ini nampak sangat jelas bahwa setiap gerakan beladiri Shorinji Kempo didahului dengan gerakan mengelak atau menghindar. Jika perlu dilanjutkan dengan serangan-serangan yang bersifat melumpuhkan. Dengan demikian, serangan yang bersifat mematikan harus dihindari kecuali sangat terpaksa. 

Pendiri dan sesepuh Perkemi, Sensei Indra Kartasasmita tengah memeragakan salah satu teknik kuncian. @fb.perkemi.kebumen
Pendiri dan sesepuh Perkemi, Sensei Indra Kartasasmita tengah memeragakan salah satu teknik kuncian. @fb.perkemi.kebumen
Shorinji Kempo masuk ke Indonesia lewat jalur pendidikan. Salah satu mahasiswa penerima beasiswa pampasan perang dari pemerintah Jepang, Sensei Utin Syahraz, adalah orang Indonesia pertama yang mengenalkan seni beladiri ini kepada mahasiswa lain. Dua anggota keluarga Kartasasmita yakni Sensei Ginandjar dan Sensei Indra tertarik dengan atraksi yang ditunjukkan oleh Sensei Utin. 

Keduanya lalu berangkat ke Jepang dan belajar langsung dari Kaiso, Mahaguru (Sihan) So Doshin. Bahkan, Sensei Indra Kartasasmita memperoleh sertifikat khusus dari pendiri Kempo tersebut. Sekembalinya ke tanah air, ketiganya mendirikan Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) pada 2 Pebruari 1966. 

Banyak hal yang saya dapatkan dari belajar dan berlatih Kempo bagi kehidupan pribadi maupun orang banyak meskipun sempat vakum selama lebih dari tiga dasawarsa. Pertama dan utama, saya selalu ingat guru pertama yang mengenalkan dan membimbing dengan sabar, Senpai Budi Mulyani - 1 Dan (1982) putri mantan Rektor UGM, Prof. Dr. Sukadji Ranuwihardjo. 

Kedua, tempat latihan (Dojo) pertama adalah Hotel Tugu dan Gelanggang Mahasiswa UGM. Ketiga, para guru dan kakak seperguruan yang paling berkesan adalah Senpai Sigit Sulistyo (2 Dan), Senpai Triandi Mulkan dan Senpai Probo. Yang sangat spesial tentu Sensei Sugiarto Giyek ( 5 Dan) yang mengenalkan saya dengan Kempo dan Perkemi. 

Sensei Sugiyarto Giyek. Dok. @perkemi.kebumen
Sensei Sugiyarto Giyek. Dok. @perkemi.kebumen
Serta nama-nama semisal Sensei Darundio (kalau tidak salah sekarang 5 Dan). Ada beberapa nama Kyu Kenshi di Dojo Umum Kebumen (biasa disebut Nabatiyasa) yang sangat saya kenal yakni Senpai Mang Wangsa yang melatih para Kenshi (pelaku Kempo) Kebumen dengan penuh dedikasi dan yang lain. 

Dokpri
Dokpri
Rasa hormat dan penghargaan yang sangat tinggi kepada para guru kehidupan, baik yang masih ada maupun telah wafat. Penghargaan khusus tentu untuk para pendiri Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia yakni Sensei Utin Syahraz (almarhum) serta Sensei Indra Kartasasmita dan Sensei Ginanjar Kartasasmita. 

Karena beliau bertiga itulah saya lebih memahami makna hidup dan kehidupan. Khususnya tentang kecintaan kepada tanah air, persaudaraan dan kemanusiaan.

Kenshi di Dojo Umum Kebumen. Dokpri
Kenshi di Dojo Umum Kebumen. Dokpri
Belajar dan berlatih beladiri tidak sekadar menggapai kemampuan teknis atau tingkat tertentu. Sebagaimana diajarkan para guru dan pendahulu, tidak pantas bagi siapapun menyebut diri sebagai Kenshi sebelum mampu mengendalikan (mengalahkan) diri sendiri. 

Lebih tidak pantas lagi jika ia atau mereka menyatakan sebagai pemimpin tapi hanya mengedepankan nafsu ingin berkuasa atau menonjolkan dirinya. Bagaimana mungkin orang itu akan memberi contoh yang baik jika cara dan tindakan yang dipilih tidak baik. Abaikan adab dan hanya menuruti hawa nafsu ingin berkuasa atau sekehendak hati?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun