Ada juga insentif non fiskal antara lain berupa pengembangan SDM perkapalan. Hal itu dilakukan dengan mengembangkan pusat desain kapal guna membantu industri galangan kapal.Â
Kebutuhan kapal-kapal ASDP tidak sama karena faktor alam dan tipe muatan di beberapa daerah tidak sama. Tipe kapal sangat spesifik dan berbeda-beda bergantung pada wilayah perairan.
Tipe kapal yang spesifik untuk perairan tertentu membutuhkan pusat desain agar standar terpenuhi. Misalnya kapal jenis Roll on Roll (Roro) yang spesifikasinya untuk muat bongkar barang ke kapal diatas kendaraan beroda.Â
Kapal yang termasuk jenis Roro antara lain kapal ferry, kapal pengangkut mobil (car ferries), dan kapal general cargo yang beroperasi sebagai kapal Roro.Â
Ketentuan teknis menyatakan bahwa kapal Roro fungsinya hanya untuk operasi penyeberangan atau jarak dekat. Namun, karena desakan kebutuhan, maka kapal jenis ini dwifungsi dalam arti dipakai untuk angkutan barang sekaligus penumpang.
Jawa Barat perlu pusat desain kapal yang bisa berperan untuk atasi masalah operasi muatan kapal, khususnya jenis Roro. Operasi muatan kapal pada prinsipnya merupakan prosedur pemadatan muatan di kapal.Â
Pemadatan muatan di kapal adalah inspeksi dan kegiatan untuk menyusun muatan di ruangan muatan kapal sedemikian rupa sehingga memenuhi syarat pemadatan.Â
Dalam arti muatan yang satu dengan yang lainnya tidak saling berbenturan. Selain itu pentingnya Dunnage yaitu prosedur untuk melindungi muatan. (TS)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI