Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Gudang Amunisi Meledak dan Terbakar, Tata Kelola Pergudangan Perlu Dibenahi

31 Maret 2024   09:46 Diperbarui: 31 Maret 2024   09:50 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gudang bahan kimia B3 untuk industri ( sumber : Shutterstock via safetysign.co.id )

Masalah pergudangan bahan kimia reaktif hingga kini masih pelik dan menyita biaya yang cukup besar. Belum lagi masalah adanya bahan kimia kadaluarsa dan rusak kemasan diakibatkan oleh karena tidak terkendalinya sistem manajemen bahan kimia sejak dari awal perencanaan sampai dengan pengaturan dan penempatannya di gudang penyimpanan. Masalah ini bisa menimbulkan kerugian besar bagi pengusaha.

Teknologi dan prosedur pergudangan bahan kimia industry termasuk untuk amunisi militer memang cukup rumit, mahal dan risiko besar. Pengelolaan bahan kadaluarsa harus dilakukan dengan mengikuti asas incompability sehingga ancaman kontaminasi dapat diminimalkan. Perlu dilakukan perbaikan terus menerus terhadap Standard Operating Procedure (SOP) perencanaan, penerimaan bahan, sampai audit gudang sehingga pencegahan resiko bahaya dan kasus polusi dapat dilakukan sejak awal.

Pergudangan bahan kimia reaktif memang perlu standar dan prosedur yang ketat. Oleh sebab itu beberapa perusahaan terkait biasanya menyerahkan hal diatas kepada perusahaan lain yang lebih ahli dan berkompeten serta memiliki teknologi dan SDM yang lebih mumpuni.

Seperti halnya perusahaan pertambangan yang biasanya menyerahkan penanganan bahan kimia reaktif untuk peledak kepada PT Pindad (Persero). Salah satu lini usaha dari PT Pindad adalah bahan peledak komersial.

Keahlian dan pengalaman SDM Pindad di bidang persenjataan dan bahan peledak membuat Pindad mengembangkan produk dan layanannya yang diakomodir oleh Divisi Layanan Pertambangan (Mining Service). Sejak tahun 1991, Pindad telah memproduksi bahan peledak komersial.

Gudang merupakan salah satu bagian penting dalam menentukan kinerja suatu perusahaan.Pengelolaan gudang pada suatu perusahaan sangat perlu diperhatikan dan dikelola dengan baik. Faktor yang menyebabkan pengelolaan gudang kurang maksimal adalah kurangnya perhatian terhadap pengelolaan tata letak material. Hal tersebut disebabkan oleh penempatan material yang rumit pada tempatnya. Akibat yang ditimbulkan adalah gudang yang seharusnya dapat menampung material lebih banyak menjadi lebih sedikit.

Penyimpanan bahan kimia reaktif di gudang biasanya dilakukan dengan prosedur dan wadah yang tepat. Bahan kimia reaktif biasanya dikelompokkan menjadi bahan kimia piroforik, eksplosif, pembentuk peroksida, dan reaktif air.

Bahan piroforik adalah bahan yang dapat terbakar ketika kontak dengan udara pada suhu kurang dari 54 derajat celcius. Bahan kimia piroforik ada yang berupa padatan seperti fosfor, cairan seperti tributil aluminium atau gas seperti silan. Bahan piroforik harus disimpan di dalam lemari flammable secara terpisah dari cairan flammable dan cairan combustible.

Unsur fosfor harus disimpan dan dipotong dalam air. Demikian juga gas silan harus disimpan secara khusus. Bahan eksplosif adalah bahan yang dapat menimbulkan ledakan yang diakibatkan oleh penguraian bahan secara cepat dan menghasilkan pelepasan energi dalam bentuk panas, api dan perubahan tekanan yang tinggi.

Industri dan usaha pertambangan yang menggunakan Amonium Nitrat biasanya mempunyai gudang penyimpanan dengan standar khusus dan harus diawasi dengan ketat oleh petugas teknis bersama aparat keamanan selama 24 jam nonstop.

Ilustrasi kebakaran pabrik kimia produsen tinner di Curug Tangerang  ( Sumber : tangerangupdate.com )
Ilustrasi kebakaran pabrik kimia produsen tinner di Curug Tangerang  ( Sumber : tangerangupdate.com )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun