TNI AD perlu memperbarui manajemen bencana sesuai dengan perkembangan global. Manajemen bencana memiliki desain yang beragam tergantung jenis bencana dan lokasinya. Setiap saat TNI AD berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di pusat maupun daerah. Koordinasi yang utama adalah kemampuan TNI untuk membongkar blokade bencana. Ketika blokade terjadi, akses komunikasi, distribusi barang dan infrastruktur publik harus secepatnya dipulihkan.
Bencana banjir bandang akhir-akhir ini sering terjadi di berbagai daerah. Banjir bandang memerlukan peran tenaga personel dan peralatan TNI AD. Dampak bencana banjir bandang yang sangat merusak kehidupan menyadarkan kita bahwa mitigasi bencana di daerah masih lemah. Oleh sebab itu perlu dilibatkan lebih jauh personel TNI AD untuk menangani ketertiban umum dan modus-modus perusakan alam dan infrastruktur publik yang bisa menyebabkan bencana alam yang dahsyat.
Perlu memberi wewenang terhadap TNI AD untuk menjaga lingkungan daerah aliran sungai (DAS) yang kondisinya sekarang banyak yang rusak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Wewenang tersebut seperti yang telah diberikan kepada TNI AD untuk membenahi Sungai Citarum. (TS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H