Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sedekah Sampah RT 08 Menjaga Lingkungan dari Limbah Domestik,dari Warga untuk Warga

6 Februari 2024   23:21 Diperbarui: 6 Februari 2024   23:37 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timbulan sampah yang mengganggu pemandangan di perumahan(sumber gambar:dokpri)

Keterpepetan acapkali mengundang pikiran kreatif, seperti yang dialami Komunitas Sedekah Sampah di lingkungan RT 08 Perumahan Sukaraya Indah.

Tadinya iseng malah bisa nyerok cuan, tinggal di perumahan tak bisa dipisahkan dengan namanya iuran, pengeluaran rutin bulanan kerap menjadi momok yang menakutkan keluarga yang bermukim di perumahan.

Tarjuki sebagai ketua RT 08, bersama warga berinisiatif untuk meminimalkan timbulan sampah, selain itu memanfaatkan sampah sebagai sumber penghasilan tambahan bagi warga.

Bulan Juni 2018 menjadi titik balik pemanfaatan sampah dengan hadirnya komunitas Sedekah Sampah, menurut Marzuki adanya sedekah sampah meminimalkan sampah dan juga menjaga lingkungan dari limbah domestik.

Data sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional(SIPSN), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menyebutkan bahwa pada Tahun 2022 timbulan sampah di Kabupaten Bekasi mencapai 821. 379 ton.

Sampah dengan segala permasalahannya, tentu akan berdampak pada kelestarian hidup, boro-boro meraih kualitas hidup yang lebih baik.Malah akibat timbulan sampah yang tidak dikelola dengan benar, degradasi kualitas lingkungan seakan membayang.

Daripada merutuki hadirnya limbah domestik di lingkungan, yuk kita intip upaya Komunitas Sedekah Sampah RT 0 8 Perumahan Sukaraya Indah mengelola sampah, sehingga dari sampah malah nyerok cuan.

Memanfaatkan limbah rumah tangga adalah pilihan karena setiap hari selalu ada sampah yang dihasilkan oleh keluarga di perumahan.

"Akhir tahun 2018, bisa dibilang main sampah, atau memanfaatkan limbah rumah tangga, dengan mengumpulkan kaca, minyak jelantah, karton hingga botol bekas," ungkap Tarjuki yang juga penggagas Sedekah Sampah.

Memanfaatkan Keahlian Warga Untuk Memilah Limbah Domestik

Abah Azis Sopandi, divisi memilah sampah besi dan elektronik(dokpri)
Abah Azis Sopandi, divisi memilah sampah besi dan elektronik(dokpri)

Sedekah sampah memiliki unit-unit untuk memilah sampah karena di perumahan warganya mempunyai ragam profesi dan ternyata berkaitan dengan limbah domestik Yang akan dikumpulkan seperti Raden Wahyu yang bekerja di perusahaan pengolahan kaca.

Keahlian tentang kaca,di pergunakan untuk mengkoordinasi pengepulan limbah domestik kaca, ada juga Abah Azis Sopandi yang membidangi limbah besi dan barang elektronik.

Untuk jenis-jenis sampah plastik dipercayakan kepada Tarjuki yang menitikberatkan pengelolaan timbulan sampah plastik ada juga warga yang mengurusi tentang sampah kertas.

Ketika ditemui penulis, Tarjuki dengan fasih menerangkan jenis jenis botol plastik, pada dasarnya menurut Tarjuki ada jenis jenis plastik yang bisa di daur ulang, seperti kode PET atau polietilen tereftalat, jenis plastik ini ada dikemasan botol minuman, botol soft drink, atau botol kecap dan saus.

 Warga RT 08 bahu membahu penuh kesadaran agar sampah yang biasanya menjadi dilema, dengan terus mengedukasi manfaat daur ulang sampah. Warga kian mengetahui jenis limbah domestik yang mempunyai nilai ekonomis.

Konsep Sedekah Sampah adalah, warga secara sukarela memberikan sampah kepada pengurus, setelah sampah terkumpul, dipilih menurut jenis sampah, dikumpulkan di gudang penyimpanan. Ketika dalam jumlah mencukupi, pengepul secara berkala akan datang.

Sebagai imbal balik, warga yang menyetorkan sampah ke Komunitas Sedekah Sampah, pengurus memberikan tanda terima kasih kepada warga berupa cairan pencuci piring dan kecap sachet.

Ada timbal balik, warga ikhlas menyumbang limbah domestik yang masih punya nilai jual, pengurus pun sukarela bekerja berkeliling komplek perumahan untuk mengambil sampah.

Warga memilah sampah di gudang penyimpanan Sedekah Sampah (sumber gambar: dok Tarjuki)
Warga memilah sampah di gudang penyimpanan Sedekah Sampah (sumber gambar: dok Tarjuki)

Dengan sigapnya warga memilah sampah, serta ada beberapa warga yang paham tentang sampah daur ulang,hingga saat ini Komunitas Sedekah Sampah terus bergerak dan bergulir agar lingkungan tetap lestari.

Sedekah Sampah Menuju Pembangunan Balai Warga

Balai warga RT 08,pembiayaan pembangunan dari hasil ngepul sampah(dokpri)
Balai warga RT 08,pembiayaan pembangunan dari hasil ngepul sampah(dokpri)

Berdekatan dengan lokasi Masjid Nurul Huda, bangunan permanen bercat biru, tampak kokoh Balai Warga, kegiatan Posyandu atau pun rembug masyarakat, khususnya bagi warga RT 08.

Kalangan remaja setiap sore mengisi waktu luang dengan berlatih tari tradisional, emak emak RT 08 memanfaatkan Balai Warga untuk membagikan Sedekah Jumat bagi jamaah seusai sholat.

" Dari hasil sedekah sampah beberapa fasilitas warga, seperti pengadaan CCTV, perbaikan lampu penerangan hingga pembangunan balai warga, adalah bukti bahwa limbah domestik bila dikelola. Mampu menghasilkan cuan dan manfaatnya dirasakan warga," imbuh Dahrudin salah satu pengurus di komunitas sedekah sampah.

Dahrudin pengurus Sedekah Sampah( dokpri)
Dahrudin pengurus Sedekah Sampah( dokpri)

Saat ini RT 08 memiliki Balai Warga, kegiatan penimbangan balita, penyuluhan kesehatan dilakukan disini, karena Balai Warga milik RT 08 adalah Pos Pelayanan Terpadu, beberapa warga RT 08 merasa bangga mempunyai fasilitas Balai Warga.

Yang makin mereka bangga dan haru adalah, berkah kegigihan pengurus Komunitas Sedekah Sampah, secara rutin mengumpulkan sampah dari rumah ke rumah, akhirnya bisa memiliki Balai Warga.

"Berkah mengumpulkan sampah elektronik, sampah plastik hingga minyak jelantah, dan kertas, akhirnya impian memiliki Balai Warga bisa terealisasi, Alhamdulillah,"ungkap Azis Sopandi

Kolaborasi Apik Bikin Resik Lingkungan

"Memanfaatkan nilai ekonomis sampah bukan berarti bersaing dengan pemulung yang masuk ke perumahan, saat ini warga kian selektif membuang sampah, dari pada dibuang begitu saja, lebih baik diserahkan ke Sedekah Sampah," ujar Tarjuki.

Ketua RT 08,Tarjuki dan gerobak sampah yang dimiliki RT 08( dokpri)
Ketua RT 08,Tarjuki dan gerobak sampah yang dimiliki RT 08( dokpri)

Selain itu Sedekah Sampah  bekerja sama dengan warung kelontong di seputaran lingkungan RT 08, sampah berupa karton, botol plastik dan juga botol beling di kumpulkan di warung, secara periodik pengurus Sedekah Sampah akan mengambil ke warung tersebut.

Lingkungan yang asri dan resik, apalagi di sebuah komplek perumahan menjadi dambaan, wilayah bebad sampah adalah mimpi pengurus Sedekah Sampah, bila warga semakin paham tentang bagaimana memperlakukan sampah.

Bila ingin apik lingkungan jangan buang sampah sembararangan(dokpri)
Bila ingin apik lingkungan jangan buang sampah sembararangan(dokpri)

Misalnya tidak membuang sampah secara sembarangan, menjaga lingkungan dan warga bisa lebih peduli dengan tempat tinggalnya, paling tidak merawat lingkungan agar tidak terjadi penumpukan sampah.

Mimpi Mengembangkan Sampah Rumah Tangga  Sebagai Sumber Energi

Hingga saat ini Sedekah Sampah masih fokus mengumpulkan sampah dari rumah rumah warga RT 08, namun terselip dalam obrolan dengan penulis, Ketua RT 08 mempunyai sebuah mimpi yakni, sampah rumah tangga menjadi sumber energi.

Truk sampah memasuki kawasan perumahan(dokpri)
Truk sampah memasuki kawasan perumahan(dokpri)

Bila ada kolaborasi, ia pun sangat meminati agar sampah di lingkungan Rukun Tetangga bisa dimanfaatkan untuk sumber energi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Namun yang menjadi kendala adalah mempersiapkan infrastruktur dan peralatannya. Hingga kini bahkan Sedekah Sampah untuk door to door mengumpulkan sampah hanya dengan gerobak.

Pernah mendapat pinjaman bentor atau becak motor yang dilengkapi gerobak pengangkut, namun kini bentornya harus dikembalikan, sehingga proses pengumpulan sampah dilakukan dengan gerobak yang ditarik manual, hal ini tentu menguras tenaga.

Menurut Tarjuki,sangat mungkin daur ulang limbah sampah menjadi sumber energi, ketika itu terjadi otomatis sampah yang menuju Tempat Pembuangan Akhir(TPA) semakin berkurang.

Saat ini saja TPA Burangkeng yang merupakan TPA yang berada di Kabupaten Bekasi telah over kapasitas, jika saja perumahan atau juga perkampungan bisa mengelola sampah secara benar, tentu sampah yang menuju TPA akan jauh berkurang volumenya.

Harapan Tarjuki adalah harapan kita semua, Sedekah Sampah telah memulai memilah sampah, hasil positifnya terasa oleh masyarakat. Bahwa sampah rumah tangga sangat mungkin untuk di daur ulang dan ini awal dari menjaga keberlanjutan lingkungan.

Di akhir pembicaraan Tarjuki mengatakan, masalah sampah tak bisa selesai dari satu sisi, harus ada arah yang jelas dari pemangku kebijakan agar arah pengelolaan sampah tidak sekedar seremoni, namun lebih serius untuk dikelola.

Sedekah Sampah RT 08 telah memulai memilah sampah, bahkan ada mimpi yang ingin segera terwujud, yakni sampah yang dapat menghasilkan energi terbarukan, yuk bisa yuk para pengurus Sedekah Sampah.

     

     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun