Keterpepetan acapkali mengundang pikiran kreatif, seperti yang dialami Komunitas Sedekah Sampah di lingkungan RT 08 Perumahan Sukaraya Indah.
Tadinya iseng malah bisa nyerok cuan, tinggal di perumahan tak bisa dipisahkan dengan namanya iuran, pengeluaran rutin bulanan kerap menjadi momok yang menakutkan keluarga yang bermukim di perumahan.
Tarjuki sebagai ketua RT 08, bersama warga berinisiatif untuk meminimalkan timbulan sampah, selain itu memanfaatkan sampah sebagai sumber penghasilan tambahan bagi warga.
Bulan Juni 2018 menjadi titik balik pemanfaatan sampah dengan hadirnya komunitas Sedekah Sampah, menurut Marzuki adanya sedekah sampah meminimalkan sampah dan juga menjaga lingkungan dari limbah domestik.
Data sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional(SIPSN), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menyebutkan bahwa pada Tahun 2022 timbulan sampah di Kabupaten Bekasi mencapai 821. 379 ton.
Sampah dengan segala permasalahannya, tentu akan berdampak pada kelestarian hidup, boro-boro meraih kualitas hidup yang lebih baik.Malah akibat timbulan sampah yang tidak dikelola dengan benar, degradasi kualitas lingkungan seakan membayang.
Daripada merutuki hadirnya limbah domestik di lingkungan, yuk kita intip upaya Komunitas Sedekah Sampah RT 0 8 Perumahan Sukaraya Indah mengelola sampah, sehingga dari sampah malah nyerok cuan.
Memanfaatkan limbah rumah tangga adalah pilihan karena setiap hari selalu ada sampah yang dihasilkan oleh keluarga di perumahan.
"Akhir tahun 2018, bisa dibilang main sampah, atau memanfaatkan limbah rumah tangga, dengan mengumpulkan kaca, minyak jelantah, karton hingga botol bekas," ungkap Tarjuki yang juga penggagas Sedekah Sampah.
Memanfaatkan Keahlian Warga Untuk Memilah Limbah Domestik