Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Di Sudut Rak Paling Sudut PDS HB Jassin, Bangga Novel Kelir dan Prasa Berada di Sini

14 November 2023   23:31 Diperbarui: 15 November 2023   08:22 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel Kelir mengupas tentang Kejawen yang merupakan pandangan, amalan, perilaku dan adat istiadat Jawa, gaya Retno Budiningsih, membaca nukilan Kelir terasa pas. Tunggu dulu karena nukilan novel  Prasa nggak kalah ciamik lho, adalah Devie Matahari membawakan nukilan novel Prasa.

Gaya teatrikal, kekuatan vokal nan luwes menjadi magnet bagi Devie menukil Prosa, seolah olah melihat Shama memetik batang ilalang,seakan melihat langsung Shama merajuk tak ingin bermain boneka kayu,Shama ingin ikut berburu babi.Atau Shama berwajah cemas saat Trom menyebut Mambang,Hantu penghuni hutan.

Devie  Matahari brilian membawakan nukilan Prasa(dokpri)
Devie  Matahari brilian membawakan nukilan Prasa(dokpri)

Olah vokal yang terjaga hingga selesai membawakan nukilan, Devie membawakan secara pas suasana hutan,pendalaman karakter yang bikin greget dan memantik rasa penasaran untuk membaca novelnya. Tak heran ketika Devie turun podium, tepuk tangan membahana, good job Bu Devie Matahari, sip pisan euy membaca nukilan Prasanya.

Sayatan Ngeri Ngeri Sedap Pemateri

Pemateri, moderator dan narasumber dalam peluncuran novel Kelir dan Prasa(dokpri)
Pemateri, moderator dan narasumber dalam peluncuran novel Kelir dan Prasa(dokpri)

Mengenakan kemeja denim warna biru, berblangkon khas Jawa, beliau adalah Sunu Wasono, mantan dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, hadir sebagai pemateri, mantan dosen  dengan penampilan trendi ini mengupas Kelir. Dari kacamata akademisi, novel Kelir terasa seksi, kisah di desa Wangkal, yang warganya lolos dari pembunuhan gara gara lupa.

Menurut Sunu Warsono ketika Yoon Bayu menulis novel Kelir ulasannya kurang tajam,seharusnya Yon  Bayu lebih berani menjelaskan apa itu ajaran Sabdo Sejati. Ajaran-ajaran Ki Lanang Alas itu seperti apa, belum ada pengupasan lebih detail dari ajaran Sabda sejati di novel ini, tidak dijelaskan apapun, sayang sekali Menurut Warsono.

Papanda TD bertanya kepada pemateri(dokpri)
Papanda TD bertanya kepada pemateri(dokpri)

Sedangkan Isson Khairul pemateri novel Prasa, menyebutkan bahwa penulis novel ini cukup runut dalam penceritaan karakter di dalam novel.  Namun kurang memberi ruang kepada tokoh yang ada di novel untuk merenung, mencermati, gejolak dalam diri. Sisi phsikis karakter yang ada di novel, seharusnya perlu digali lebih dalam, sehingga karakternya terasa hidup.  tokoh Prasa adalah tokoh perempuan, namun justru dialognya, terasa rasa lebih ke laki-laki, terlalu menonjol rasa maskulinitasnya.

Belajar Dari Proses Kreatif Yon Bayu Wahyono

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun