Beberapa jenak kemudian terdengar lengkingan lagu Gemu Fa Mire, iramanya riang menghentak, enak buat berjoged, dengan komando Emak Elisa Koraag yang memakai hiasan bulu warna warni di kepala, maka tak tertolaklah putar ke kiri dan ke kanan, khas Maumere.
Di sebelah orang berjoged, ada yang ramai poto bareng, ya sudahlah poto dulu rame rame, sempet "nodong"Mbak Sukma Tom, untuk mendapatkan novel Prasa, karena lima penanya mendapat hadiah novel. Setengah enam sore meninggalkan PDS HB Jassin, rencana langsung pulang, tapi ketemu rombongan Bu Muthiah, ngajak ngumpul dulu bersama.Bersama para kompasianer, bicara tentang TIM yang saat ini telah berbeda setelah revitalisasi.
 Di sudut warung yang bersisian dengan grafiti bertuliskan "Save TIM". Bu Muthiah mempersilahkan kami mencicipi penganan, maka tak tertolaklah bala bala, alias gorengan ukuran jumbo, plus bumbu kacang. Belum kelar menghabiskam bala bala jumbo, Bu Muthiah menyuruh kami bergegas.
Setelah mondar mandir di areal TIM, rombongan yang di pimpin Bu Muthiah bertemu juga dengan rombongan Bang Yon di sebuah kantin. Ternyata ditraktir makan malam, maka tak tertolaklah nasi rames di waktu magrib, ngobrol akrab seraya menikmati hidangan yang disajikan.
Ngobrol ngalor ngidul,membincang tentang banyak hal seputar literasi,bertemu dengan orang orang melek aksara, mencintai dunia tulis menulis,sumpah vibesnya beda banget. Terima kasih Pak Thamrin Dahlan,Mbak Sukma Tom, Bu Muthiah, Emak Elisa,Mbak Dewi Puspa,Mas Agung Han, teman deadline garis keras,Kakak Efa Butar Butar,Pak Sutiono,Mas Agung Han, serta Bang Rushan Novaly, kayaknya asyik ketemuan lagi,setuju?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H