"Oke saatnya kita berangkat," ucap Ayah.
Mang Ono menyetir mobil, ayah mendampingi di depan, sedangkan rombongan anak anak bersama Mang Kasmin berada di belakang, di bak terbuka. Mobil melaju melewati persawahan yang menghijau, kemudian jalanan menanjak, mereka gembira dan menikmati perjalanan ke Bubulak rame rame.
Langit bersih tanpa gumpalan awan, kebun mangga terlihat bersih terawat, ini karena Mang Kasmin yang teliti memelihara pohon pohon mangga, dari beberapa pohon ada yang di kasih reumpeuk, penghalang agar orang tidak bisa memanjat pohon.
"Itu lihat di sebelah sana, mangganya ranum dan menyegarkan,"ujar Neng Dewi.
"Kalian boleh main sepuasnya di sini, kalau ada apa apa minta tolong Mang Kasmin,"ucap Ayah Radit.
Titin dan Maya mempersiapkan tikar, dibantu Gopar, Tolib sibuk dengan bumbung bambu yang dibawa,Bagas, Radit dan Hartono mengikuti Mang Kasmin untuk memetik mangga. Liburan di kebun mangga ternyata menjadi hal menyenangkan.
Mereka asyik melihat lihat mangga yang sebentar lagi panen, selain itu mendengarkan penjelasan Mang Kasmin, jenis jenis pohon mangga yang ada kebun.
"Ini namanya mangga Cengkir, bentuk buahnya besar dengan serat yang khas, cocok untuk rujakan kalau sudah gumading atau mengkal, bentuknya agak lonjong dengan kulit lebih tebal," papar Mang Kasmin.
"Untuk rujak locok pas atuh nya Mang," celetuk Maya.
Mang Kasmin mengangguk setuju,pandangan Maya tertumbuk ke mangga yang bentuknya panjang, unik dan lain dari pada buah mangga umumnya.
"Mang kalau itu jenis mangga apa" tanya Maya.