"Jangan lagi deh kalau mancing ketemu Bah Ming, kemarin abis aku deh dipelototin," ujar Bagas seraya mencomot pia pia.
"Iya aku juga diomelin ketika mendapatkan ikan,"sahut Radit menimpali.
"Memang kenapa kalian dimarahin Bah Ming?" Tanya Ua Ijah pemilik kantin sekolah.
"Itu lho Ua, kemarin kami mancing di Cipager, terus melihat Radit banyak mendapatkan ikan,Bah Ming sepertinya tak senang," jawab Bagas.
"Dasar Aki aki tukang ngambek, nggak pernah berubah dari dulu, suka marah marah,ujar Ua Ijah.
"Ua apa benar di Cipager itu ada Lilin Samak, Jurig Cai penunggu sungai Cipager kata Bi Odah, bener nggak sih?" Tukas Tolib ingin tahu.
"Yang Ua Ijah dengar dari orang orang tua di Rajawetan sih begitu. Siapa pun akan apes bila bertemu Lilin Samak, yang di incar adalah anak anak yang main di Cipager, begitulah yang Ua dengar," papar Ua Ijah serasa meletakan Pia pia di wadah saji.
"Waduh bisa gawat nih jika main ke Cipager, apalagi Lilin Samak malah mengincar anak anak,ngeri," keluh Gopar dengan suara pelan.
"Menurut Ua sih, lebih ke hati hati saja kalau bermain."
Ke empat sahabat mengangguk tanda setuju dengan ucapan Ua Ijah, karena waktu istirahat sudah berakhir, mereka pun meninggalkan kantin setelah membayar makanan.Mereka pun menuju kelas VI, kemudian terdengar panggilan dari Saputra, mengingatkan mereka bahwa nanti sore untuk latihan sepak bola.