Mereka berjalan menuju masjid, melewati gang dan arah pintasan agar lebih cepat tiba, berbelok melewati kebon singkong milik Nini nyaRadit. Sambil menunggu Bagas mengambil sarung, Radit mampir ke rumah Nini,siapa tahu Nenek punya singkong goreng. Bukan singkong goreng yang didapat Radit, namun ada kue bolu caramel, dalam hati Radit kegirangan mendapat kue yang enak itu.
"Hatur nuhun ya Ni kue bolunya, Radit berangkat dahuluke masjid bersama Bagas," ucap Radit seraya mencium telapak tangan Nini.
 Radit dan Bagas kemudian melintasi lapangan voli yang juga sering digunakan untuk main futsal.Beberapa teman Radit dan Bagas juga terlihat bermain bola, ada juga anak perempuan yang sedang bermain lompat karet. Suasana sore di "alun alun" desa memang selalu ramai anak anak bermain.
"Woi main bola yuk, lagi seru nih!" Teriak Tolib memanggil Radit.
"Entar deh kalau selesai sholat, tunggu saja," balasRadit.
Tolib mengacungkan jempol mendengar jawaban Radit,terlihat ia menggocek bola dan melewati dua pemain dan dengan gerakan lincah ia menendang ke arah kiri yang tak bisa dijangkau oleh kiper, gol! Teman sekelas Radit yang bernama Tolib memang gemar bermain bola dan terhitung pemain andalan jika SD Rajawetan melakukan pertandingan. Berposisi sebagai penyerang dan ia jago mencetak gol.
Bagas dan Radit menyalami Aa Dedi yang merupakan guru ngaji mereka, Aa Dedi pernah mondok di pesantren di Garut. Bagas paling senang jika diberi tugas oleh Aa Dedi bila mengumandangkan adzan atau iqomat, selain lapangan sepak bola, masjid pun menjadi tempat menyenangkan bagi Radit dan Bagas.
Usai sholat, Bagas dan Radit menuju lapangan, disana telah menunggu Tolib yang kelihatannya tak sabar bertanding melawan Radit, adajuga Gopar.
Kalau anak perempuan, ada Neng Dewi dan Maya  dan Titin, sedang bermain lompat tali karet. Tolib memilih tim dan ia menunjuk Gopar dan Yayan dan dua temannya.Pas berlima, sedangkan Radit bermain bersama Bagas, Yadi, Supri, Saputra danAsep.
Gocekan Tolib memang jempolan, kurang dari lima menit malah gawang Radit sudah kejebolan tendangan Tolib, ia tersenyum puas ketika Radit harus memungut bola, skor menjadi satu nol untuk timnya Tolib.
"Tenang masih ada waktu  untuk membalas gol Tolib," hibur Saputra yang berposisi sebagai bek.