Dahulu ketika bertani masih mengandalkan tanda tanda alam, bagaimana mulai bercocok tanam dengan hitungan tradisional.Â
Dengan kemajuan teknologi, meski berada di kampung, Adam Pirnando mengkalkulasi masa tanam dengan analisa, yakni biaya, kendala dan juga data data yang diperlukan agar ketika panen tiba, hasilnya memuaskan.
Desa Rajawetan sebagian besar warganya menggantungkan hidupnya dengan bertani, beberapa tanaman yang cocok untuk ditanami di desa ini adalah jagung manis, ubi jalar dan tentu saja padi. Penggiliran jenis tanaman juga diperlukan, agar memutus mata rantai hama tanaman.
Berminat jadi petani?Â
Mungkin sebagian kaum muda Indonesia, berbondong bondong menuju kota besar, memperebutkan jenis pekerjaan yang dianggap bergengsi. Semoga masih banyak orang seperti Adam Pirnando yang mau bergelut di profesi yang kini kian ditinggalkan, menjadi petani.
Pasca panen menjadi hal yang perlu diperhatikan, namun ubi jalar dari Desa Rajawetan ternyata tak sepi peminat, ada saja para pedagang yang kerap turun langsung untuk menaksir harga ubi jalar Lesti dari Rajawetan.
"Ubi jalar Lesti atau boled Rajawetan, banyak diserap pasar lokal seputaran Kabupaten Kuningan, atau ditampung oleh kebutuhan industri olahan makanan," ucap Adam Pirnando.
Bila teman teman  menemukan ubi jalar dengan bentuk gemoy bin bahenol, bisa jadi ubi tersebut berasal dari Desa Rajawetan hehe.Â
Salut untuk mereka yang mau berkeringat, bertani dan menghasilkan tanaman yang dibutuhkan masyarakat, maju terus pertanian Indonesi, umur panjang bagi para petani.