Tak dapat di pungkiri, generasi muda sepertinya enggan bergelut di sektor pertanian, hasil riset JakPat menyebutkan dari 100 orang hanya 6 orang yang berminat di sektor pertanian.
Generasi Z lebih memburu kemungkinan bekerja di bidang pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, pertambangan dan seni kreatif.
Sejatinya negara Indonesia adalah negara agraris, namun sumber daya manusia di sektor pertanian kian berkurang.
Sebagai gambaran, 71% usia petani dinegeri tercinta diatas 45 tahun. Hal itu sama persis yang penulis rasakan bila pulang kampung ke Desa Rajawetan, sangat jarang anak muda berpeluh keringat, mencangkul di sawah atau kebun.
Namun di balik rasa masygul akan minimnya anak muda terjun di sektor pertanian, ada seorang anak desa yang masih mau berada di sawah, meski harus berbagi waktu dengan pekerjaan lain.Â
Dia adalah Adam Pirnando, saat ini mengembangan budi daya ubi jalur "Lesti". Menurut Adam, ubi jalar atau orang orang di Desa Rajawetan menyebut "Boled", sangat prospektif tumbuh di Desa Rajawetan.
Berlatar Gunung Ciremai yang sayangnya tertutup awan, hamparan tanaman ubi jalar terlihat menghijau menyegarkan mata, namun hal itu belum cukup, karena ubi yang tersembunyi di bawah tanah akan terlihat gemoy ketika dicabut. Duh itu mah bisa langsung di bakar dan menikmati empuknya boled Rajawetan.
Tapi di balik tampilan ubi jalar Lesti yang menggemaskan dan gemoy, ada tangan tangan petani yang merawatnya.