Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Iming-iming Menggiurkan Undian Ternyata Cuma Kaleng-kaleng

8 Mei 2019   22:10 Diperbarui: 8 Mei 2019   22:34 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ponakan penulis masih di bangku Sekolah Menengah Atas, kampung Rajawetan geger dengan surat pemberitahuan bahwa ponakan mendapat undian berhadiah dari salah satu stasiun tivi swasta, nggak tanggung tanggung sebuah mobil di dapat, surat yang berisi pernyataan menang undian, lengkap dengan keterangan dari Kepolisian, Dirjen Pajak dan surat surat yang nampaknya aseli namun sebenarnya adalah palsu. Tentu saja kabar menangnya ponakan menjadi buah bibir di sebuah kampung kecil, dan ada upaya pihak keluarga untuk menghubungi penyelenggara undian dan mekanisme pengambilan hadiah.

Ketika penulis membaca surat yang di maksud, tentu saja tak tertahan tawa saat membacanya dan dengan mantab penulis mengatakan ini adalah penipuan, pada mulanya keluarga menganggap penulis tidak percaya, namun untunglah setelah di jelaskan bahwa pengumuman tersebut adalah bodong untuk sekedar menipu dan mendapatkan uang belaka.

Cukup sering sebenarnya penulis mendapatkan surat surat pemberitahuan memenangkan undian, dulu sih memang cukup sering ngikutin undian dari berbagai produk yang di kuisin dengan hadiah yang memang lumayan menggiurkan. Tentu beda surat pemberitahuan resmi dari pihak penyelenggara yang aseli dengan para penipu.

Musim telah berlalu, produsen memang masih menyelenggarakan kuis dengan syarat mengirimkan cangkang produk sebagai syarat keikutan kuis. Saat ini lebih sering penipu menyasar melalui SMS, atau phising untuk membuka data perbankan atau financial tecnologi yang kita punya, segera waspada dan amankan OTP atau PIN yang kita punya, waspadalah!

Menyaru Sebagai Pihak Penyelenggara, Jangan Lengah Jika Mereka Meminta Data

Tetiba mendapat telepon dari nomor yang tidak kita kenal, mula mula berbahasa lemah lembut dan menyatakan kita sebagai pemenang undian dengan hadiah sebesar 75 juta, hari gini dapat duit segede gitu siapa yang nggak ngiler sih, si penelepon meminta penulis  membuka sebuah website yang memuat daftar pemenang, pas di buka jadi curiga ternyata websitenya gratisan, hehe penipu yang nggak punya modal ternyata, eit dah masa sih blogger rusuh mau di kadalin. Ketika penulis iseng iseng bertanya kok websitenya masih pakai yang gratisan? Dari ujung telepon terdengar sebuah makian dan menutup sambungan dengan nada keki.

Pernah mengalami juga di telepon bahwa ia dari pihak BPJS, untuk pembaharuan data meminta penulis untuk memberikan PIN, agak curiga sih karena mintanya tergesa dan secepatnya memberikan data, kecurigaan semakin menjadi saat suara penelepon terlihat gusar saat penulis mengulur ngulur waktu pembicaraan namun belum juga memberikan PIN yang di inginkan, berpura pura penulis mengatakan akan menanyakan dahulu ke pihak SDM perusahaan, namun terlalu lama menunggu, akhirnya si penelepn pun kian jengkel dan menutup sambungan.

Dari pengalaman "menang undian" ataupun di telepon pihak yang tak di kenal, mereka biasanya meminta PIN ataupun One Time Password(OTP) yang memang menjadi pintu masuk untuk mencuri data dan juga saldo yang kita punya, jadi waspadalah wahai saudaraku, jangan tergiur uang yang akan di dapat, atau mobil yang di janjikan bila harus memberi tahu PIN yang kita punya, biasanya mereka penipu lho.

Beda Surat Resmi Pemberitahuan Dengan Surat Pemberitahuan Kaleng Kaleng
Meski belum ketiban rezeki nomplok dapetin hadiah rumah, namun merasakan pernah menang sebuah handphone, uang tunai dan sejenisnya dengan nominal yang biasa aja sih ada deh.

Biasanya pihak penyelenggara mewakilkan ke agensi untuk mengirimkan surat pemberitahuan bahwa kita memang benar benar memenangkan kuis, surat berkop resmi dengan alamat yang jelas dan nomor kontak yang bisa di hubungi. Kebalikan surat pemberitahuan kaleng kaleng, biasanya mereka membuat surat acak acakan dan bombastis, pakai nama nama instansi pemerintah segala tuh biar kelihatan meyakinkan.

Mungkin bagi yang masih awam tentang dunia hitam penipuan semacam itu, akan cepat percaya dengan surat yang seolah olah dari pihak penyelenggara, namun faktanya mereka akan dengan sangat culas meminta uang "pajak" dengan jumlah prosentase tertentu. Dipikiran kita yang udah senang duluan, menyetorkan pajak yang cuma sedikit, namun bisa dapetin mobil atau barang barang mewah memang menggiurkan, namun dibalik itu semua, para perampok jahat sedang merencanakan mengambil uang yang kita miliki dengan cara cara sadis.

SMS Pemberitahuan, Abaikan Atau Laporkan Saja Sekalian!
Waspadai Modus karena penipu mempunyai banyak trick mulai dari Mama Minta pulsa, menang undian, bahaya phising, struk ATM palsu dan seabrek pikiran jahat dan kotor penipu, kalau penulis sih cukup sering mendapatkan notifikasi menang undian berhadiah jutaan rupiah dan yang uninya ketika kita hubungi bahwa perlu untuk mentransfer uang agar hadiahnya cair, pikiran yang cukup bego juga nih si penipu, udah jelas duit tunai yang didapat, kalau menang cukup potong saja uang yang di dapat untuk bayar pajak misalnya, masa kita yang menang, kita juga yang di suruh mentransfer ke rekening mereka, aneh tapi nyata!

Yang perlu kita lakukan laporkan saja nomor nomor yang memberikan harapan palsu, dan operator selular pun memberikan layanan SMS penipuan, biar mereka kapok, biar mereka jera, memang sih dengan laporan yang kita buat tak bisa menghentikan "perjuangan" para penipu mencari celah mengambil yang bisa mereka ambil lewat tipu tipu, paling tidak dengan apa yang kita lakukan merupakan perlawanan kita terhadap mereka, catat nih cara mengadukan SMS penipuan.

Untuk operator XL : XL. Lapor#Nomor Pelaku#Isi Laporan. ke 588

           Telkomsel     :  Format : Penipuan#No Pengirim SMS#Isi SMS Penipuan. Kirim ke 1166.

             Indosat. Format : SMS(Spaasi)#No Pengirim SMS(Spasi)Isi SMS Penipuan.Kirim ke 726

Nah mudah bukan, semoga di bulan Ramadhan  tahun ini, kita semua bisa menghindari para penipu kaleng kaleng yang tetap keukeuh nyari duit haram dengan jalan menipu, waspadalah kata Bang Napi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun