Mohon tunggu...
Topeng
Topeng Mohon Tunggu... -

Seorang Pria Bertopeng, suka berteman dan cinta damai....\r\nsalam tertawa bahagia ... hahahahahahahahahahahahahahaha...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Celana Kolor, Pak Pejabat

27 April 2012   04:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:03 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya biasa tidur jam 8 malam, dan bangun jam 2 pagi, lalu shalat malam, meditasi serta ceragem sekitar 30 menit. Lalu, saya buka komputer buat tulisan atau menulis email,"

"Dalam meditasi, saya biasa menyebutkan, Tuhan Engkau Maha Pengasih dan Penyayang, aku sayang kepada-Mu dan sayangilah aku... Tuhan Engkau Maha Pencipta, segala kehendak-Mu terjadi..."

"Lalu saya memohon apa yang saya mau... dan diakhiri dengan mengucap... Terima kasih Tuhan atas karunia-Mu..."

Aku merasa terhanyut untuk terus mendengar ucapannya, kata demi kata. Lalu... sepi tiba-tiba menyergap. Ucapannya tidak terdengar lagi. Ia hanya terdiam. Ah, lama-lama ia menghilang. Aku tak melihatnya lagi, entah kemana.

Cukup lama aku menanti. Namun, ia tak jua datang kembali.

"Peng... banguuun.. banguunn...."

Ah... Kini, aku tinggallah sendiri. Terjaga dalam balutan dingin embun pagi. Dini hari.

"Selamat jalan Pak....." bisikku untuk mengenangnya.
Hahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahaha..... ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun