Agar rakyat di daerah jajahan, terutama di India, mampu membeli barang-barang, maka mereka harus memiliki daya beli yang memadai. Inilah sebabnya bahwa kelas menengah pribumi di India tidak dihancurkan oleh Inggris. Justru sebaliknya, cukup digalakkan karena kelas menengah inilah yang dianggap akan memainkan peranan penting sebagai perantara yang menghubungkan ekonomi negera penjajah dengan ekonomi daerah jajahan.
".... Sebuah latar sejarah yang amat mungkin masih membekas hingga sekarang, Indonesia masih kekurangan kelas menengah, dimana para pengusaha menjadi tulang punggungnya..... sebaliknya, menjadi karyawan atau pegawai, apalagi PNS.. dianggap jauh lebih aman bagi sebagian terbesar warga bangsa ini..."pikir si Topeng lagi.
Namun demikian, penjajah ya tetaplah penjajah, demi kepentingan dan keuntungan dirinya sendiri semata. Maka, ketika ekonomi daerah jajahan telah berkembang tetap saja diupayakan agar tidak menjadi saingan bagi ekonomi negara penjajahnya.
Itulah yang terjadi pada penjajah Inggris dengan koloni-koloninya di benua Amerika. Kaum merkantilis Inggris bersikeras agar negeri jajahan tidak bisa beranjak naik pada ekonomi manufaktur, sebuah tingkatan ekonomi yang berada di atas ekonomi pertanian. Benturan kepentingan inilah yang menginspirasi pentingnya kemerdekaan Amerika Serikat, terlepas dari kekuasaan Inggris, pada abad ke-18.
Belum juga si Topeng memberikan kesimpulan dari bacaan yang terakhir, pintu kos diketuk. Sang tamu pun masuk. Ternyata, dia adalah teman si Topeng saat duduk di bangku SD, yang kini telah menjadi dosen di Jakarta. Si Topeng pun cerita tentang apa yang baru saja dibacanya.
"Apa Peng?" tanya sang teman agak heran.
"Iya, saya sedang mencari tahu apa makna kemerdekaan bagi bangsa kita?" tanya si Topeng dengan nada suara dan mimik wajah yang cukup serius.
"Hahahahahahahahaha... Peng..Peng... tumben, kamu pinter dan bisa serius seperti itu.. Hahahahahahahahahahaha...." sindir sang teman.
"Saya lagi bersyukur, Bro. Negeri kita bisa merdeka berkat rahmat Tuhan yang Maha Kuasa. Meskipun, saya belum sempat menikmati bangku kuliah seperti ente, sobat..." balas si Topeng.
"Hahahahahahahaha.. jadi balas menyindir, nih? Hahahahahahahaha..."
"Mana mungkin, saya yang bodoh ini berani menyindir.... jadi apa menurut ente makna kemerdekaan saat ini?" kata si Topeng