Pertanyaan terbesarnya adalah: bila setiap gerak langkah terdistraksi oleh aktivitas digitasi media sosial.... Lalu di mana letak "HEALING"nya? Karena sepertinya liburan yang sejatinya mereka butuhkan adalah menjauh dari media sosial. Bukan menjauh dari rutinitas harian
"Aku merasa dingin di antara api. Tapi kepanasan di tengah salju. Wahai followersku, apakah kalian tidak sudi mengapresiasi peluh penatku mengumpulkan foto, merekam video, menyeleksi dan mempostingnya sebagai kompilasi dalam bentuk reel dan story? padahal aku lagi liburan! sedang healing! AKU INGIN TERLIHAT BAHAGIA!...AKU BUTUH VALIDASI ATAS TAKDIR YANG KUTULIS SENDIRI!!!"
Selamat datang di kedigdayaan paradoks utopia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H