Mohon tunggu...
Muhammad Taufan
Muhammad Taufan Mohon Tunggu... Penulis - -

-

Selanjutnya

Tutup

Film

Kisah Perjuangan Perempuan Melawan Tekanan Budaya dan Patriarki

24 April 2024   22:53 Diperbarui: 24 April 2024   22:58 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: watch.plex.tv

Tetapi disisi lain harus menghadapi perlawanan atas generasi tua yang mempertahankan tradisi dan normal yang mengengkang. Konflik yang dihadirkan mencerminkan pertentangan antara generasi muda yang ingin mengubah status quo dengan generasi tua yang tidak mau melepaskan tradisi lama. Perjuangan yang dilakukan Anissa memberikan pesan akan pentingnya mengejar impian dan aspirasi pribadi. Walaupun dalam mengejar tersebut harus melewati perlawanan dari generasi sebelumnya yang masih terikat pada nilai-nilai konservatif.

Pengaruh agama dan budaya juga memainkan peran yang membentuk pola pikir dan perilaku terhadap perempuan. Hal tersebut dapat tercermin melalui konflik yang dialami oleh karakter Anissa dalam hidup di lingkungan pesantren yang konservatif. Dalam kehidupan yang dijalani harus menghadapi berbagai tekanan dan ekspektasi yang ditetapkan oleh norma agama dan budaya yang kental. Budaya patriarki dan tafsiran agama yang kaku membatasi kebebasan dan kesetaraan perempuan. 

Konflik yang dihadapi oleh Anissa mencerminkan betapa sulitnya untuk melawan normal yang telah tertanam sejak lama di masyarakat. Terkadang norma tersebut dapat menghambat bagi perempuan dalam mencapai potensi maksimalnya. Sehingga melalui karakter Anissa dapat mengambarkan secara mendalam akan pentingnya terhadap kebebasan dan kesetaraan gender perempuan.

Dibalik alur film tersebut juga dipaparkan mengenai isu kesehatan reproduksi perempuan yang diangkat. Isu tersebut dikaitkan terhadap kehamilan di usia muda yang menghasilkan risiko dikemudian hari. Karakter Anissa sebagai perempuan harus terjebak dalam norma konservatif masyarakat pesantren sambil merasakan tekanan menikah dan label ibu di usia relatif muda. Padahal dalam menjalani kehidupan karakter Anissa ingin mengejar impian yang berharga bagi dirinya. 

Tetapi impian tersebut harus menghadapi tekanan untuk menikah dan memiliki anak. Belum lagi mengalami kehamilan di usia muda akan memberikan risiko kesehatan secara fisik dan psikologi bagi perempuan. Bahkan kondisi tersebut akan dapat menghambat perkembangan kepribadian dan profesional perempuan. 

Mau tidak mau melalui karakter Anissa telah mengingatkan penonton akan pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi dan akses setara bagi perempuan. Kedua hal tersebut harus didapatkan secara luas bagi perempuan tanpa terkekang oleh norma dan tradisi patriark yang membatasi.

Stigma sosial yang sering dialami oleh perempuan yang berani melanggar normal sosial juga ditampilkan secara baik. Karakter Anissa tentunya mencoba mengejar impian di tengah tekanan untuk menikah dari lingkungan. Impian tersebut melahirkan diskriminasi dan penilaian dari masyarakat sekitar. Sikap teguh dalam menentang norma patriarki dan tradisi membatasi kebebasan perempuan. Hal tersebut membuat karakter Anissa menjadi sasaran kritik dan penghakiman dari lingkungan sekitar. 

Stigma tersebut benar-benar mengganggu kehidupan sosial sambil memberikan tekanan tambahan dalam perjuangan untuk impiannya. Sehingga melalui karakter Anissa digambarkan betapa pentingnya untuk melawan stigma sosial terhadap perempuan untuk hak dalam menjalani hidupnya. Selain itu pentingnya dukungan dan empati dari masyarakat agar dapat memperjuangkan kesetaraan gender dan kebebasan perempuan.

Sumber: watch.plex.tv
Sumber: watch.plex.tv

Film tersebut juga memberikan gambaran yang mendalam mengenai pentingnya hak perempuan untuk memiliki pilihan dalam kehidupannya. Tentunya ada banyak pilihan yang dapat dipilih oleh perempuan dari mulai pendidikan, pekerjaan, sampai pernikahan. Melalui karakter Anissa dapat menyoroti akan betapa pentingnya bagi perempuan dalam mengejar impian tanpa terkekang oleh norma dan tradisi patriarki. 

Sosok Anissa menjadi contoh nyata atas bagaimana perempuan harus berjuang dalam mendapatkan hak untuk menentukan arah hidupnya secara mandiri. Dalam menentukan arah hidupnya seseorang perempuan harus dapat terlepas dari tekanan sosial dan eksprektasi masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun