"Aku minta maaf Tom." Benny berdiri sambil tersipu malu.
Tom mengangguk sambil tersenyum. Lagi-lagi gigi ompongnya terlihat sehingga murid-murid yang lain jadi tertawa kecil. Tangan Tom kembali menutup mulutnya.
Saat hendak keluar dari kelas Bapak Kepala Sekolah bertanya kepada Ibu Guru Dewi sambil berbisik, "Apa artinya pongah?"
Ibu Guru Dewi menjawab sambil berbisik juga, "Pongah singkatan ompong di tengah, pak."
Tom bersama kedua orangtuanya sedang makan malam bersama. Meski hidangannya tidak terlalu istimewa tapi Tom selalu lahap.
"Bagaimana pertama kali kamu sekolah di Jakarta, Tom?" tanya Ayah Tom setelah semuanya selesai makan.
"Biasa, ayah." Jawab Tom.
"Biasa bagaimana?" Tanya Ibu Tom menimpali.
"Nama Tom masih biasa seperti saat kita tinggal di Surabaya." Tom menjawab sambil memandang ibunya.
"Tom Pongah? Haha...nggak menjadi masalah nak, teman-teman kamu cuma bercanda. Anak ibu tetap yang paling manis." Ibu Tom mencoba menghibur sambil mencubit pipi Tom yang gembul.
"Ayah berharap Tom tetap mempertahankan prestasi di tempat yang baru ini sambil menambah pajangan yang ada di lemari itu." Kata Ayah Tom sambil menunjuk ke sebuah lemari kaca yang berisikan piala-piala. Di masing-masing piala tertera nama Tom Surya sebagai Juara 1 lomba berhitung tingkat Sekolah Dasar, Juara 1 Terampil Bersepatu Roda dan Juara 1 tingkat propinsi untuk lomba melukis dengan cat air.