Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola

Di Tengah Piala Dunia Qatar, Ada Piala Mochamad Yana Aditya

16 November 2022   17:14 Diperbarui: 16 November 2022   17:19 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apresiasi, kreasi, ekspresi, inovasi yang bermakna, bukan sekadar kata-kata. Tetapi, terlibat langsung dalam perjuangan di dalamnya.

(Supartono JW.16112022)

Setelah 13 sampai 30 Juli 1930, FIFA memilih Uruguay sebagai tuan rumah Piala Dunia edisi ke-1. Kini, Piala Dunia FIFA 2022 edisi ke-22 di Qatar 20 November hingga 18 Desember 2022 adalah Piala Dunia FIFA pertama yang akan diadakan di Jazirah Arab, dan di negara mayoritas berpenduduk Muslim.

Piala Dunia FIFA 2022 ini juga akan menjadi Piala Dunia FIFA kedua yang diadakan sepenuhnya di Asia setelah Piala Dunia FIFA 2002 di Korea Selatan dan Jepang.

Pada saat nanti, ingar-bingar Piala Dunia berlangsung dan dapat dinikmati oleh publik sepak bola nasional pada malam dan dini hari di Indonesia, gelaran sepak bola akar rumput di Indonesia juga terus menggeliat, terutama yang digelar oleh pihak swasta, seperti Kompetisi Liga TopSkor (LTS) di berbagai zona di Indonesia mulai dari usia 12 hingga usia 17 tahun. 

Juga Kompetisi Indonesia Junior Soccer League (IJSL) U-10 dan U-12, serta kompetisi lainnya.

Termasuk Piala Mochammad Yana Aditya yang dihelat SSB Sukmajaya, diperebutkan dalam Kejuaraan Sepak Bola Nasional (KSN) ke-2 pada Selasa-Rabu, 29-30 November 2022 di Lapangan 328 Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat, adalah salah satu bukti nyata konsistennya para peserta terpilih dalam pendidikan, pelatihan, dan pembinaan sepak bola akar rumput di Indonesia.

Proses dan keteladanan

Ilustrasi Pribadi
Ilustrasi Pribadi
Khusus untuk KSN ke-2, bukan kegiatan yang tiba saat tiba akal. Tetapi kegiatan yang sudah diawali proses panjang, yang selama ini diinisiasi oleh SSB Sukmajaya.

SSB Sukmajaya pun belajar dan meneladani apa yang telah dicontohkan oleh Agum Gumelar, saat itu menjabat Ketua Umum PSSI dan Ronny Pattinasarani yang ditugasi sebagai Direktur Pembina Usia Muda PSSI yang telah mengukuhkan Sekolah Sepak Bola (SSB) menjadi resmi beredar dan menjamur di Indonesia via event Kid's Soccer Tournamen 1999.

Apa yang dilakukan Agum dan Ronny dalam menghargai keberadaan SSB di Indonesia, setali tiga uang diteladani pula oleh ProArena, yang pada 2010 memberikan penghargaan kepada 10 pembina SSB di Jabotabek yang tahan banting dengan ganjaran Youth Soccer Award (YSA) dan pendiri SSB Sukmajaya juga menjadi satu di antara 10 penerima YSA tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun