Dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat, perkumpulan grup/perkumpulan/kekeluargaan, sekolah, kampus, institusi, instansi, parlemen, hingga pemerintahan, akan dengan mudah ditemukan manusia-manusia yang tidak bertanggungjawab dan tidak amanah yang akhirnya, para pelakunya diidentifikasi sebagai pencuri/koruptor/ pengkhianat/si bebal/si masa bodoh/si licik, baik di dalam anggota keluarga/masyarakat/grup/perkumpulan/kekeluargaan/instansi/institusi/parlemen/pemerintahan.
Tanggungjawab
Seandainya, para pelaku yang tidak bertanggungjawab dan tidak amanah, hidupnya tidak kekeringan, hanya mengejar silau dan gemerlapnya duniawi, bukan berpikir pada akhirat, kehidupan setelah manusia mati, maka kata tanggungjawab dan amanah, tentu akan sangat berharga dan mulia.
Sayang para pencuri/koruptor/ pengkhianat/si bebal/si masa bodoh/si licik, ini memang hanya berpikir hidup itu tidak ada akhirat, sehingga sikap bebal, masa bodoh, dan licik, tidak pernah menyentuh mata hatinya, mata batinnya.
Agar saya tidak terjerumus menjadi kelompok orang yang bebal, masa bodoh, dan licik, upayanya adalah senantiasa melakukan hablumminallah, hubungan baik dengan Allah dengan taat beribadah melakukan segala perintahnya dan hablumminannas, senantiasa menjaga hubungan baik dengan sesama manusia.
Langkah utamanya adalah tancapkan dalam hati (kepribadian) dan pikiran (otak) terdalam untuk menjadi manusia yang bertanggungjawab. Sebab bila bertamggungjawab, maka pasti amanah.
Tanggung jawab adalah pintu kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja atau tidak. Menjadi perwujudan kesadaran dan kewajiban bagi manusia dalam nilai-nilai moral dan kemanusiaan.
Tanggung jawan menjadi bagian kehidupan manusia, masing-masing memikulnya, sehingga tanggung jawab memiliki sifat kodrati. Bila seseorang tidak mau bertanggung jawab atas apa yang dilakukan, maka akan ada pihak lain yang memaksanya untuk bertanggung jawab.
Untuk memahami tentang tanggungjawab, dari berbagai literasi, saya coba menyimpulkan apa itu tanggungjawab yang dikembangkan dari makna tanggungjawab sesuai KBBI.
Pertama, segala langkahnya berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, memakai prosedur, dan ada sasaran/target, membuka kritik, masukan, saran. Bukan sekadar asal jalan, tiba saat-tiba akal, improvisasi, akal-akalan, tipuan, dll.
Kedua, akan ampu menjelaskan apa yang dilakukannya, sehingga menjadi manusia memiliki tujuan karena berkepribadian.