Sebagai tolok ukur bagaimana kualitas Timnas Indonesia U-19 setelah menjalani dua laga, coba kita lihat apa yang sudah dipertunjukkan Thailand dan Vietnam  padahal Indonesia dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20.
Di laga pertama: Indonesia imbang vs Vietnam. Thailand hanya menang 1-0 atas Filipina. Myanmar menggebuk Brunei Darussalam 7-0. Di laga kedua: Vietna menghajar Filipina 4-1. Thailand membungkam Myanmar 3-0. Tim untuk Piala Dunia hanya mampu membuat 7 gol ke gawang Brunei, tim paling gurem.
Dari perbandingan tersebut, bisa kita lihat, bagaimana performa meningkat yang ditunjukkan oleh Thailand dan Vietnam. Hanya mampu menang 1 gol atas Filipina, tetapi berikutnya menggasak Myanmar 3 gol tanpa balas, tim yang menang 7 gol atas Brunei. Vietnam malah mampu menang 4-1 atas Filipina, meski di laga pertama imbang vs Indonesia. Sementara, kemenangan Indonesia 7 gol atas Brunei pun, 6 gol terjadi di babak 1, dan 1 gol di babak 2.
Dari data tersebut, jelas di mana peta Timnas Indonesia U-19 berada. Karenanya, untuk pemain yang sekarang ada bersama Timnas U-19, jangankan berpikir untuk Piala Dunia U-20. Untuk bermain di level Asia Tenggara saja, hanya satu dua pemain yang bisa diharapkan.
Meladeni Brunei, tambah memprihatinkan
Setelah tampil mengecewakan di laga perdana versus Vietnam, pada laga kedua meladeni Brunei di di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Senin malam (4/7/2022), melihat cara bermain dan hasilnya, secara obyektif, tampilan Marcelini dkk tambah memprihatinkan.
Bila memang TIPS anak-anak Garuda cerdas. Maka, di dalam lapangan mereka tahu siapa lawan yang di hadapi dan harusnya tahu TIPS mereka dipergunakan dengan cara apa.
Hanya mampu mencetak 6 gol di babak pertama dengan komposisi pemain yang dianggap terbaik dari stok pemain yang ada, bukanlah sebuah prestasi. Meski ada  yang mampu mencetak 4 gol. Tetap saja kelemahan TIPS masih menonjol. Egois dan individualis masih dipertontonkan oleh beberapa pemain.Â
Seharusnya Indonesia sangat layak mencipta lebih dari 6 gol di babak pertama. Tapi, rapor TIPS pemain yang belum lulus, menghambat Timnas menang lebih dari 6 gol di babak pertama. Di babak kedua, Shin Tae-yong pun semakin lengkap memahami kualitas pemain Timnas U-19 yang disodorkan oleh PSSI kepadanya.
Bahkan publik sepak bola nasional juga keheranan yang terungkap di media massa mau pun media sosial, bahkan komentar di Instagram PSSI. Saya pun dihujani pertanyaan oleh warganet. Pemicunya, selain para pemain yang masih jauh dari harapan, Â mereka terheran, ada pemain bernomor punggung 20 bisa ada di Timnas U-19. Bisa masuk Tim EPA salah satu Klub Liga 1 saja, dipertanyakan, lho? Tapi itulah sandiwara yang masih melekat bila Timnas diasih pelatih asing. Bermanfaat untuk kendaraan kepentingan sekaligus cari keuntungan.
Menang 7 gol atas Brunei, prestasinya baru sama dengan Myanmar. Bagaimana saat meladeni Thailand? TIPS pemain, bukanlah seperti mie instan, yang bahannya sudah siap diolah dan siap dimakan. Jadi, dengan pemain yang sekarang ada di gerbong Timnas U-19, STy tentu hanya bisa pasrah. Tetapi, dengan kemampuan dan pengalamannya, meski tidak dapat menyulap, Â STy harus tetap meracik Garuda Muda yang sebagian besar lemah TIPSnya.