Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Rindu Zaman Indra dan Fakhri, STy Setop Hibur Diri, Ladeni Thailand U-19, Turunkan Pemain yang Layak TIPS

5 Juli 2022   10:29 Diperbarui: 5 Juli 2022   11:12 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sudah memakai jersey Tim Nasional, dalam laga resmi baru diketahui berapa pemain yang lulus rapor TIPS. Ada yang memakai nomor punggung legenda, layak masuk Tim pun, TIDAK. Sepak bola akar rumput Indonesia itu MEWAH (serba banyak, serba indah, serba berlebih). Tapi dibikin tidak berarti, sebab memilih dan menentukan Wajah Timnas hanya untuk kalangan mereka sendiri. Saling bagi-bagi kursi dan rezeki. Seperti penjajah berkedok penguasa di negeri ini. Sampai kapan Wajah Timnas digadai dan dijual?

(Supartono JW.05072022)

Gelaran Piala AFF U-19 2022, bila Timnas Indonesia sampai menggondol tropi adalah WAJAR. Sebab, selain sebagai tuan rumah, didukung suporter fanatik, Timnas U-19 yang diturunkan adalah Tim yang digadang dan diproyeksikan untuk Piala Dunia U-20. 

Zaman Indra dan Fakhri, zaman PSSI lagi

Tapi, hanya dari dua laga yang dilakoni, kini pelatih Shin Tae-yong (STy) sudah tahu TIPS pemain yang disodorkan kepadanya oleh PSSI. Publik sepak bola nasional pun telah melihat kualitas para pemain yang sudah diberikan kesempatan merumput. Dan, hanya ada satu dua pemain yang baru dianggap lulus TIPS dan layak menghuni gerbong Timnas U-19. 

Kasihan para talenta pesepak bola Indonesia yang lain. Tidak ada kesempatan dapat membela Timnas U-19, karena tidak terpantau langsung ke pelosok negeri seperti yang dilakukan oleh Indra Sjafri. Hingga ditemukan Evan Dimas dkk yang berkarakter, karena Indra Sjafri pun menyelami TIPS para pemain hingga sampai memahami keluarganya. Egois dan individualis pemain pun mudah diredam.

Setali tiga uang, talenta sepak bola nasional juga tidak mengalamii dipilih langsung seperti zaman Fakhri Husaini, dari berbagai kompetisi termasuk kompetisi yang mewah, digelar oleh pihak swasta, hingga muncul karakter pemain Timnas model Bagas-Bagus dkk.

Mungkin, sebab pelatih asing tidak bisa paham dan seleluasa Indra dan Fakhri dalam memilih pemain, maka PSSI pun sengaja memanfaatkan kesempatan untuk menyusupkan para pemain titipan yang sudah pasti, titipan itu ada "sesuatunya."

Jangan bilang, STy yang memilih asal muasal semua pemain Timnas U-19. STy tidak tahu. Jadi, siapa yang memasukkan nama-nama pemain untuk ditawarkan ke STy masuk gerbang Timnas U-19? Sampai kapan Timnas hanya wadah untuk kepentingan dan cari keuntungan pribadi dan kelompok? Bukan untuk prestasi sepak bola Indonesia dengan Timnas tempat "mejeng" pemain susupan dan titipan?

Fakta bicara, lihat Thailand, Vietnam!

Kondisi Timnas yang masih dimanfaatkan untuk kepentingan dan cari keuntungan, terbukti oleh fakta penampilan Timnas U-19 yang BUKAN WAJAH Sepak Bola Indonesia. Karena belum mewakili sama sekali kekuatan Indonesia. Sangat menyedihkan apa yang dipertunjukkan oleh Timnas Indonesia U-19 di laga kedua fase Grup A Piala AFF U-19 2022. Sebab, hanya meladeni lawan yang paling lemah, pasukan yang dipimpin pelatih Shin Tea-yong ini hanya mampu unggul gol yang sama dengan yang dicetak Timnas Myanmar.U-19.

Sebagai tolok ukur bagaimana kualitas Timnas Indonesia U-19 setelah menjalani dua laga, coba kita lihat apa yang sudah dipertunjukkan Thailand dan Vietnam  padahal Indonesia dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20.

Di laga pertama: Indonesia imbang vs Vietnam. Thailand hanya menang 1-0 atas Filipina. Myanmar menggebuk Brunei Darussalam 7-0. Di laga kedua: Vietna menghajar Filipina 4-1. Thailand membungkam Myanmar 3-0. Tim untuk Piala Dunia hanya mampu membuat 7 gol ke gawang Brunei, tim paling gurem.

Dari perbandingan tersebut, bisa kita lihat, bagaimana performa meningkat yang ditunjukkan oleh Thailand dan Vietnam. Hanya mampu menang 1 gol atas Filipina, tetapi berikutnya menggasak Myanmar 3 gol tanpa balas, tim yang menang 7 gol atas Brunei. Vietnam malah mampu menang 4-1 atas Filipina, meski di laga pertama imbang vs Indonesia. Sementara, kemenangan Indonesia 7 gol atas Brunei pun, 6 gol terjadi di babak 1, dan 1 gol di babak 2.

Dari data tersebut, jelas di mana peta Timnas Indonesia U-19 berada. Karenanya, untuk pemain yang sekarang ada bersama Timnas U-19, jangankan berpikir untuk Piala Dunia U-20. Untuk bermain di level Asia Tenggara saja, hanya satu dua pemain yang bisa diharapkan.

Meladeni Brunei, tambah memprihatinkan

Setelah tampil mengecewakan di laga perdana versus Vietnam, pada laga kedua meladeni Brunei di di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Senin malam (4/7/2022), melihat cara bermain dan hasilnya, secara obyektif, tampilan Marcelini dkk tambah memprihatinkan.

Bila memang TIPS anak-anak Garuda cerdas. Maka, di dalam lapangan mereka tahu siapa lawan yang di hadapi dan harusnya tahu TIPS mereka dipergunakan dengan cara apa.

Hanya mampu mencetak 6 gol di babak pertama dengan komposisi pemain yang dianggap terbaik dari stok pemain yang ada, bukanlah sebuah prestasi. Meski ada  yang mampu mencetak 4 gol. Tetap saja kelemahan TIPS masih menonjol. Egois dan individualis masih dipertontonkan oleh beberapa pemain. 

Seharusnya Indonesia sangat layak mencipta lebih dari 6 gol di babak pertama. Tapi, rapor TIPS pemain yang belum lulus, menghambat Timnas menang lebih dari 6 gol di babak pertama. Di babak kedua, Shin Tae-yong pun semakin lengkap memahami kualitas pemain Timnas U-19 yang disodorkan oleh PSSI kepadanya.

Bahkan publik sepak bola nasional juga keheranan yang terungkap di media massa mau pun media sosial, bahkan komentar di Instagram PSSI. Saya pun dihujani pertanyaan oleh warganet. Pemicunya, selain para pemain yang masih jauh dari harapan,  mereka terheran, ada pemain bernomor punggung 20 bisa ada di Timnas U-19. Bisa masuk Tim EPA salah satu Klub Liga 1 saja, dipertanyakan, lho? Tapi itulah sandiwara yang masih melekat bila Timnas diasih pelatih asing. Bermanfaat untuk kendaraan kepentingan sekaligus cari keuntungan.

Menang 7 gol atas Brunei, prestasinya baru sama dengan Myanmar. Bagaimana saat meladeni Thailand? TIPS pemain, bukanlah seperti mie instan, yang bahannya sudah siap diolah dan siap dimakan. Jadi, dengan pemain yang sekarang ada di gerbong Timnas U-19, STy tentu hanya bisa pasrah. Tetapi, dengan kemampuan dan pengalamannya, meski tidak dapat menyulap,  STy harus tetap meracik Garuda Muda yang sebagian besar lemah TIPSnya.

STy menghibur diri dan publik

Sejatinya, sebagai pelatih yang mumpuni, STy sudah paham betul portofolio pemain Timnas yang sekarang ada dititipkan kepada dia. Karenanya, selepas laga versus Brunei yang hanya mampu unggul 7 gol. 6 di babak pertama dan 1 dari babak kedua. Sangat kontras kondisi level TIPS pemain, STy tetap menghibur diri dan menghibur publik sepak bola nasional yang disampaikan dalam konferensi pers pasca laga, Senin (4/7/2022), STy mengungkapkan:

"Pada babak kedua, setelah pergantian pemain, organisasi kami tidak seperti babak sebelumnya. Selain itu, konsentrasi juga menurun," ujar STy.

"Secara kualitas, semua pemain sama. Tidak ada pemain yang bagus atau jelek di tim. Itulah kenapa di sini tidak ada pemain inti atau cadangan," kata pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu.

STy pun menolak anggapan bahwa kualitas permainan timnas Indonesia U-19 menurun di babak kedua karena faktor pergantian pemain dan menegaskan bahwa tidak ada yang disebut sebagai "tim inti" atau "tim cadangan" dalam skuad timnas Indonesia U-19 asuhannya.

Ternyata, selain mumpuni menjadi juru taktik, STy pun kompeten menjadi sutradara atau aktor sandiwara. Gara-gara ikatan kontrak profesional dengan PSSI.

Apa pun pembelaan STy atas TIPS para pemain di Timnas U-19 setelah dua laga, publik sepak bola nasional sangat cerdas intelegensi dan tidak bisa dibohongi atas fakta yang ada.

Tidak perlu bohong, lawan Thaland serius

Untuk itu, berikutnya, STy tidak usah berkelit dan menghibur diri dan publik sepak bola nasional dan membohongi diri. Timnas U-19 untuk proyeksi Piala Dunia U-20. Meladeni Thailand, setop dan  jangan coba-coba turunkan atau kasih kesempatan pemain titipan. Matangkan saja pemain yang sudah dianggap mulai layak TIPS.

Sebab, bila kalah dari Thailand, ada dua wajah yang tercoreng. Pertama sebagai tuan rumah yang bila sampai juara, adalah wajar. Tetapi bila kalah, jangankan berpikir juara, lolos ke babak semi final pun berat. Grup A bisa diwakili Thailand dan Vietnam yang sudah dapat diprediksi akan mampu menyikat Myanmar dan Brunei dan bisa jadi menjungkalkan Thailand.

Kedua, Timnas U-19 untuk Piala Dunia. Apa kata dunia, bila sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, Timnas tuan rumahnya tercecer di pentas sepak bola Asia Tenggara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun