Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sikap Setengah Hati, Penghalang Tujuan

6 Juni 2022   20:09 Diperbarui: 6 Juni 2022   20:26 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

yang menjadi bagian di wadah yang mencantumkan kata sekolah di depan sepak bola, berupayalah secara mandiri, untuk memastikan wadahnya terisi oleh personal SDM yang memiliki kualifikasi dan kompetensi dalam keilmuan tentang otak, kepribadian/mental, teknik, dan fisik.

Ingat, anak-anak usia dini dan muda adalah PONDASI SDM handal untuk Indonesia berprestasi di segala bidang. Sepak bola adalah olah raga yang paling digemari di seluruh negeri ini, maka ambil momentum, DIDIK TIPS siswa dengan benar dalam wadah sepak bola yang di depannya ada embel-embel sekolah.

Sehingga, pada saatnya, sepak bola akan menjadi sektor pencerdasan bangsa karena dunia pendidikan formal pun terus terpuruk, bahkan terus tercecer di Asia Tenggara.

Jangan setengah hati

Dari fenomena tentang SDM Indonesia yang pondasinya tak mendapat asupan dengan benar, khususnya gizi otak dan kepribadian,  baik di wadah formal mau pun nonformal yang ada embel-embel kata sekolah, satu di antara sebab utamanya karena ada sikap setengah hati.

Apakah saya orang yang setengah hati? Bukan sepenuh hati? Dalam menjalankan aktivitas duniawi untuk sendiri dan orang lain? Dalam mendukung semua aktivitas diri dan orang lain? Jawabnya, meski sikap dan perbuatan seseorang dibikin akting atas skenario yang sedemikian rupa, tetap saja akan terbaca bahwa dirinya adalah orang yang setengah hati.

Secerdiknya manusia sebagai aktor/aktris asli, tentu tak akan mampu menutupi perasaan dan pikirannya dalam sikap dan perbuatan yang sesuai kata hatinya, termasuk para manusia yang terjun ke dunia politik. Apa pun intrik dan politik yang dibangun dan diusung, dengan sebaik apa pun skenario dan penyutradaraannya, tetap saja sandiwara politiknya akan sangat mudah dibaca dan dicerna dari mana dan ke arah mana jalurnya.

Mereka tetap manusia yang pekerjaan profesionalnya bukan sebagai aktor/aktris film/sinotron/drama dll, yang akan mampu berakting sesuai skenario kisah dan garis penyutradaraan.

Mengapa ada manusia yang beramal bersikap berbuat setengah hati? Penyebabnya, di antaranya:

Pertama, tidak ikhlas, tidak bersih hati, tidak tulus hati, terutama dalam hubungan sesama manusia.

Kedua, tidak cerdas intelegensi (otak), maka tak cerdas personality (pribadi, sikap, mental, emosi, attitude)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun