Miris, kehadiran keduanya justru diwakilkan oleh orang lain. Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri diwakilkan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah. Sedangkan kehadiran Puan Maharani diwakilkan oleh Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Paulus yang membacakan teks pembukaan UUD 1945 dalam peringatan hari lahir Pancasila di Lapangan Pancasila Kota Ende, NTT.
Sebagai Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri, sewajibnya lebih mementingkan Peringatan HLP yang mencatatkan sejarah. Ketidakhadirannya bersama putrinya, semakin membikin berbagai pihak berpikir Mega dan Puan hanya mementingkan dirinya sendiri. Mementingkan egonya. Apalagi, sebelumnya juga tak hadir dalam acara Pernikahan adiknya Presiden Jokowi. Ada  apa Mega? Puan?
Meski Mega menjelaskan mengapa dirinya tidak hadir dalam peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), karena harus menghadiri sebuah seminar yang dirasa penting. Mega malah bikin blunder sendiri.
Sebagai Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, mengapa Mega tak memberi arahan agar webinar Seminar Nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) yang diselenggrakan secara virtual pada Rabu (1/6/2022), tidak disarankan DIGESER waktunya. Mengapa waktu webiner harus bentrok dengan Peringatan HLP ke-6? Padahal webiner Seminar Nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa. Intinya, sepertinya Mega memang sengaja bikin alasan agar tak dekat dengan Jokowi saja.Â
Ironisnya, Megawati sendiri mengaku sempat mendapat banyak pertanyaan mengapa dirinya tidak hadir dalam acara tersebut. Ketua Umum DPP PDIP ini mengatakan, sudah berbagi tugas dengan jajaran pengurus BPIP lain untuk ikut dalam kegiatan upacara. "Padahal saya di sana ditanya, kenapa ibu Mega tidak muncul sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP? Ya biasa toh wartawan jahil, ya saya bilang karena bagi tugas. Di sana ada pengurus BPIP," katanya.
Luar biasa. Malah menyebut wartawan jahil? Megawati juga menilai, seminar yang dia hadiri bersama FRPKB lebih penting. Sebab, dirinya bisa memberi pengetahuan kepada kalangan akademisi agar dapat mewariskan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda. "Saya merasa, saya akan bertemu para rektor yang akan mengintrodusir karena rektor lah memutuskan kurikulum begini, kurikulum begitu," ungkapnya.
Kerennya Megawati. Peringatan HLP hanya 1 kali, 1 Juni 2022, tapi lebih mementingkan acara dengan Rektor yang bisa dihelat kapan saja. Maaf. Alasannya tak logis. Mengada-ada. Tak sesuai dengan tema HLP ke-6 yang seperti nampak slogan?
Tema=Slogan
Selain masalah Megawati dan Puan yang seolah tak menganggap penting Peringatan HLP di Ende, mungkin hanya alasan karena ada sesuatu di baliknya, dan jelasnya tak bisa diteladani, saya juga kembali akan mengulas menyoal tema Peringatan HLP.
Bila Peringatan HLP ke-5 tahun 2021, pemerintah membuat tema peringatan: "Pancasila dalam Tindakan, Bersatu untuk Indonesia Tangguh". Di peringatan HLP ke-6 tahun 2022, pemerintah membikin tema: "Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia."
Penetapan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016. Dengan penetapan tersebut, segenap komponen bangsa dan masyarakat Indonesia berkomitmen untuk memperingati Hari Lahir Pancasila sebagai bagian dari pengarusutamaan Pancasila sebagai panduan dalam seluruh bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.