Kesiapan Thailand
Tak diunggulkan karena banyak pihak lebih menjagokan Indonesia, pelatih Timnas U-23 Thailand, Alexandre Polking (AP), kabarnya akan menggunakan taktik khusus untuk melawan Indonesia U-23. Sebab, AP justru melihat Indonesia sebagai tim terkuat pada SEA Games kali ini. Sumber kekuatan Timnas U-23 Indonesia ada di para pemain yang sudah memiliki pengalaman bersama skuad senior yang sebelumnya tampil di Piala AFF 2020.
Dikutip dari Zing News, AP menyebut:
"Indonesia adalah tim yang kuat. Mereka berlatih bersama selama enam minggu sebelum SEA Games dan banyak pemain yang sebelumnya tampil di Piala AFF 2020."
"Mereka adalah pemain muda, tetapi mereka sudah bermain dengan kostum tim nasional. Oleh karena itu, mereka sangat kuat di turnamen U-23," tambahnya.
Menyadari akan kekuatan Timnas Garuda, AP pun merasa perlu menyiapkan taktik khusus untuk melawan pasukan STy dan akan memainkan permainan yang bagus untuk menang plus kepercayaan diri yang tinggi, karena penampilan apik Timnas U-23 Thailand di fase grup hingga menjadi juara Grup B. Padahal sempat kalah 1-2 dari Malaysia di laga pertama.
Walau pun kalah kontra Malaysia, Timnas U-23 Thailand tetap mampu menjadi juara Grup B dengan koleksi sembilan poin dari empat laga. Memimpin klasemen dengan catatan 12 gol dan hanya dua kali kebobolan. Secara matematis, itu lebih baik daripada Indonesia yang hanya mengoleksi 11 gol dan lima kali kebobolan.
AP pun menjanjikan akan meladeni Indonesia dengan gaya bermain sendiri, tetap menekan, mengatur permainan, mempertahankan posisi, sebab catatan matematis tak signifikan mendampak pada hasil di partai sekrusial babak semi final.
Libur panjang, tampil anti klimaks?
Atas fakta-fakta terkini plus catatan matematisnya, sikap merendahknya AP, dan menganggap skuad Garuda Muda adalah tim terkuat dalam SEA Games kali ini, jangan sampai membuat STy dan pasukannya jadi jemawa.
Juga jangan dijadikan anggapan-anggapan Indonesia tim terkuat malah jadi bumerang, bahkan malah membuat Egy dan kawan-kawan, tampil anti klimaks.
Penyakit Timnas Indonesia selama ini, sering tampil anti klimaks karena istirahat atau libur panjang usai fase Grup. Bila fase Grup Timnas tampil setiap dua/tiga hari sekali, maka menunggu partai semi final, pasukan STy istirahatnya lebih panjang.