Sepak bola adalah olahraga rakyat. Bahkan Indonesia menjadi salah satu publik pecinta sepak bola terbesar di dunia. Makanya, sepak bola juga dijadikan kendaraan politik karena bagi siapa saja yang terjun ke politik, biasanya memanfaatkan sepak bola demi mengais  perolehan SUARA.
Sayang, sepak bola akar rumput Indonesia terus dibiarkan merana. Tak diurus dengan benar oleh PSSI. PSSI pun tak berwenang bila masuk ranah sekolah, akademi, hingga diklat, bila mengacu pada khasanah pendidikan Indonesia.
Setali tiga uang, Pemerintah pun tak pernah risi menyaksikan SALAH KAPRAH yang terus terjadi dalam wadah sepak bola akar rumput Indonesia.
Kira-kira, apakah ada pihak yang akan sadar lalu tergerak? Atau akan tetap membiarkan para pelatih Timnas merekrut pemain yang tak lulus TIPS masuk gerbong Timnas hingga seabad usia PSSI (100 tahun)?
Dengan demikian, signifikankah Pemerintah mendukung sepak bola nasional berprestasi? Tapi tak risi dengan keberadaan wadah sepak bola akar rumput yang salah kaprah?
Ayo Pemerintah, bantu buatkan payung hukum untuk wadah sepak bola akar rumput Indonesia hingga turunannya. Kasihan rakyat Indonesia, menjadi satu di antara publik pecinta sepak bola terbesar di dunia, tetapi hanya terus bermimpi di siang bolong, Timnasnya berprestasi, sebab pondasinya tak diurusi pun tak ada rasa risi.Â
Mustahil tergapai prestasi bila situasi dan kondisi tak signifikan serta tak pernah tercapai signifikansi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI